TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ditlantas Polda Jateng mengklaim arus mudik dan balik Lebaran 2023 di wilayahnya sukses.
Arus kendaraan, baik di jalan tol maupun non tol tidak ada kendala.
Bahkan, fatalitas korban meninggal dunia pada arus mudik dan balik Lebaran di tahun ini menurun hingga 20 persen.
"Kecelakaan fatalitas korban menurun."
"Jadi ini cukup signifikan."
"Ini berkat kerja sama stakeholder dalam rangka melaksanakan Operasi Ketupat Candi, baik saat arus mudik dan balik Lebaran," kata Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Suryo Nugroho kepada Tribunjateng.com, Rabu (3/5/2023).
Baca juga: 15 Perwira Menengah Polda Jateng Dirotasi, Kasatlantas Polrestabes Semarang Jadi Kapolres Sukoharjo
Baca juga: 4.390 Polisi Polda Jateng Dikerahkan Mengawal Secara Humanis Peringatan Mayday
Angka fatalitas korban meninggal dunia yang turun di Jawa Tengah masih di bawah angka nasional sebesar 32 persen.
Namun, Kombes Pol Agus tidak menyebut secara detail angka penurunan yang dimaksud.
"Nasional turun 32 persen, di Jawa Tengah 20 persen."
"Data angka kecelakaan akan kami rilis pada pekan depan."
"Ini masih mobile sehingga belum bisa melihat data," ucapnya.
Kendati demikian, dia menyebut, korban kecelakaannya masih didominasi oleh pemotor yang terjadi di luar tol.
"Korban meninggal dunia mayoritas di kecelakaan non tol, kebanyakan korban merupakan pemotor," sambungnya.
Baca juga: Polda Jateng Mulai Geser Pasukan Arus Mudik Lebaran ke Tempat Wisata
Selain kekompakan antar lembaga, menurut Kombes Pol Agus, penurunan angka korban jiwa selama libur Lebaran tahun ini disebabkannya oleh beberapa faktor lainnya.
Pertama, ada kebijakan pelarangan kendaraan besar atau sumbu tiga melintas selama Lebaran.
Kedua, Polda Jateng memiliki program pengawalan terhadap pemudik pemotor di arus mudik dan balik Lebaran 2023.
Pengawalan dilakukan secara berantai yang dilakukan oleh jajaran antar Polres.
Kemudian, Polda Jateng menginisiasi program mudik bareng program balik gratis presisi Jawa Tengah dengan menyediakan puluhan bus yang dapat mengangkut ribuan pemudik.
Program itu tentu mempengaruhi angka kecelakaan di jalan lantaran menekan angka pemudik pemotor.
"Adapula skenario one way lokal dan nasional yang cukup jitu memecah arus," bebernya.
Terpisah, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno mengatakan, secara umum penyelenggaraan transportasi Lebaran 2023 tergolong lancar dan dapat memenuhi harapan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik maupun balik Lebaran.
Baca juga: Arus Mudik 2023, Polda Jateng Hentikan Skema One Way Lokal Tol Pagi Ini
"Dibanding musim Lebaran 2022, terjadi penurunan angka kecelakaan lalu lintas 21 persen dan korban meninggal dunia 39 persen," kata Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat ini.
Menurutnya, fatalitas dalam kecelakaan lalu lintas bukan sekadar persoalan statistik atau angka-angka.
Dampaknya begitu besar dalam kelangsungan hidup keluarga korban.
Kematian satu jiwa akibat kecelakaan tetap ironi dan duka mendalam.
Maka dari itu, perlu dirumuskan strategi besar agar kecelakaan lalu lintas tidak selalu berulang.
Jika tanpa upaya strategi pencegahan, masa mudik dan balik Lebaran akan terus berhias tragedi kematian masyarakat.
"Di sinilah pentingnya membangun kesadaran bermobilitas yang mengutamakan keselamatan dan keamanan," paparnya. (*)
Baca juga: Demi Alasan Ini, Bupati Demak Ajak Warga Lawan Peredaran Rokok Ilegal
Baca juga: Harga Daging Sapi Kembali Normal di Pasaran Semarang, Saat Ini Rp 110 Ribu per Kilogram
Baca juga: Full Service, Partai Demokrat Pati Fasilitasi Gratis Pengurusan Pendaftaran Bacaleg
Baca juga: Alasan Sholeh Tak Panggil Istri Saat Anak Rewel, Spontan Pilih Bekap Anak Pakai Bantal Hingga Tewas