Mengingat, prioritas utama dalam program ini, selain diperuntukan bagi warga Jawa Tengah, juga mutlak harus berasal dari keluarga miskin.
"Verifikasi data kemiskinan."
"Karena 60 persen untuk bobot kemiskinan kami rekrut."
"Jadi betul-betul harus miskin."
"Apalagi visinya kan menghasilkan lulusan sebagai pelopor dan penggerak pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah," bebernya.
Perwakilan dari Lembaga Psikologi Cahaya Hati Kota Semarang selaku penyelenggara psikotes, Nurina mengatakan, psikotes bertujuan untuk memilih bibit terbaik yang akan menjadi siswa di SMK Negeri Jateng.
"Yang diseleksi meliputi ketahanan mereka dalam mengerjakan tugas, kemampuan kognitif, dan juga motivasinya, serta gambaran umum kepribadiannya."
"Karena untuk menjadi siswa-siswi di SMK Negeri Jateng di Semarang ini dibutuhkan indikator-indikator karakter tertentu yang nanti jadi bibit-bibit berprestasi," kata Nurina.
Baca juga: Tuan Rumah Porprov Jateng tahun ini Diminta Segera Bentuk Sub-Panitia
Seorang wali murid, Mutik (45) warga Desa Sumberagung, Bringin, Banjarejo, Blora, berharap putrinya bisa lolos tes dan diterima di SMK Negeri Jateng.
Dia sangat berharap anaknya bisa diterima di SMK Negeri Jateng supaya bisa belajar dengan gratis.
"Ya bisa senang dan bahagia."
"Karena (gratis) meringankan beban ekonomi keluarga kami."
"SMK niki gratis."
"Lare kula kepengen ngelanjutke sekolah ten kriki (anak saya ingin melanjutkan sekolah di sini)," ucapnya.
Seorang calon siswa, Muhammad Adnan Alkadafi (16) asal Desa Sriwungu, Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung berharap dirinya bisa diterima di SMK Negeri Jateng Kota Semarang.