TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – SMK Negeri Jawa Tengah siap menerima siswa dari kalangan keluarga tidak mampu pada tahun ajaran baru 2023.
Saat ini, sedang dilakukan proses seleksi tahap III yang diikuti oleh 180 anak.
Kepala SMK Negeri Jateng Kampus I Semarang, Samiran mengatakan, proses seleksi tahap III meliputi tes validasi.
Di antaranya psikotes, tes kesehatan, tes kebugaran, wawancara, hingga visitasi ke rumah masing-masing calon siswa.
Dari 180 anak peserta tes validasi akan dipilih 120 anak dengan nilai terbaik.
Baca juga: Halal Bihalal FKUB Jateng di Vihara Tanah Putih Semarang, Bhikku Cattamano: Potret Indah Indonesia
"Dari hasil tes ini, kami ambil 120 orang saja."
"Untuk validasi kemiskinan disamping wawancara dengan orangtua, berkas di-upload, kami visitasi di tempat keluarga anak ini."
"Katanya yatim, betul tidak, katanya rumahnya tidak layak huni, benar tidak."
"Apakah betul golongan miskin."
"Karena visinya mengentaskan kemikinan dari jalur pendidikan," terang Samiran kepada Tribunjateng.com, Kamis (4/5/2023).
Menurutnya, tes validasi ini juga untuk mengecek kebenaran sesuai data yang diunggah saat PPDB secara online.
Bila saat mengunggah data, disampaikan bahwa calon peserta didik kondisinya sehat dan bugar, maka di \tes tahap III akan dibuktikan.
"Ini disebut tes validasi, akan memvalidasi, akan membuktikan verifikasi antara kondisi yang awal diupload, dengan sekarang yang realita," lanjutnya.
Baca juga: Pendidikan di Jateng Harus Mampu Menjawab Kebutuhan dan Tantangan Zaman
Diterangkannya, pada akhir pekan ini, pihak sekolah akan melakukan visitasi ke rumah masing-masing calon siswa.
Guna membuktikan, apakah benar calon peserta didik berasal dari kalangan keluarga miskin atau tidak.