TRIBUNJATENG.COM - Marcel Radhival atau Pesulap Merah akhirnya minta maaf dan menjalani hukum adat Dayak.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak pesulap serba merah itu bertemu dengan tokoh adat Dayak di Anjungan Kalimantan Barat TMII Jakarta.
Setelah menjalani rangkaian sidang, Pesulap Merah lalu menyampaikan permintaan maaf di depan para tokoh adat Dayak.
"Dengan adanya ini, bahwa ini adalah permintaan maaf atas timbulnya kesalahpahaman, tentunya dengan adanya ini bisa memberikan pembelajaran baru saya, agar lebih berjaga-jaga dalam berkata," ucap Pesulap Merah.
Setelah selesai meminta maaf, Pesulap Merah tampak bersalaman dengan salah satu tokoh Dayak.
Video permintaan maaf Pesulap Merah ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.
@duwiharyabt "nantang2 sendiri, diladeni ciut juga nyalinya. kalau punya ilmu itu jangan meremehkan ilmu orang lain apalagi sudah menyangkut masalah adat"
@gorbon_martinez "Intinya mah hidup jgn julid...insya Allah loe akan aman...hidup itu seperti tanam tuai,apa yg loe tanam pasti akan loe petik hasilnya dan itu pasti 1milyar persen...bagi yg percaya percaya aja ya"
@maams920 "Hati2 mulutmu harimau mu ,tdk semua org bs diperlakukan sesuka hati anda apalagi kalau sdh menyangkut budaya suatu daerah.."
@imamalghuroba "Semangat bang Marcel... Bongkar terus kebohongan dukun"
Pesulap Merah sendiri menjalani sidang hukum adat karena dianggap melecehkan tradisi masyarakat Dayak dengan komentarnya tentang pengobatan Ida Dayak.
Pesulap Merah menyebut jika Ida Dayak bukan orang sakti, melainkan hanya ahli pijat saja.
Tak hanya itu, Marcel mengatakan jika minyak warna merah yang digunakan oleh Ida Dayak untuk mengeluarkan darah kotor bohong,
Menurutnya, minyak itu hanya minyak urut biasa.
"Kalau saya sih biasa aja (tentang pengobatan Ida Dayak), b aja ngeliatnya, memang ahli patah tulang emang kerjaannya kayak gitu kan. Ahli patah tulang kalau patah begini, tugasnya gimana caranya tulang kayak gini lagi, terus dikasih kain, nanti akan nyambung lagi dengan sendirinya, itu sistem tubuh kita," ungkap Marcel Radhival dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Intens Investigasi, Rabu (5/4/2023).