Mayat Dicor di Semarang

Babak Baru Bukan Husen, Polisi Amankan Penjual Angkringan dalam Kasus Mayat Dicor di Semarang

Penulis: iwan Arifianto
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Info Grafis Mayat Dicor di Semarang

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Babak baru kasus pembunuhan bos galon isi ulang yang mayatnya dicor di Semarang. 

Belum memeriksa karyawan, Husen, Polisi mengamankan seorang pria dalam kasus mayat dicor di Semarang. 

Polrestabes Semarang mengamankan satu pria penjual angkringan terkait kasus pembunuhan sadis bos galon Semarang Irwan Hutagalung (53). 

Namun, hingga kini polisi belum menetapkannya sebagai tersangka. 

Baca juga: Inilah Sosok Rena Anggota Satlinmas Cantik di Kabupaten Semarang, Bertugas Sejak Usia 17 Tahun

Polisi saat melakukan olah tempat kejadian perkara pembunuhan sadis Irwan Hutagalung (53), di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Selasa (9/5/2023). (dok Polda Jateng.)

Pria penjual angkringan tersebut berjualan persis berdekatan dengan tempat usaha korban.

Persisnya di sisi utara tempat usaha korban.

“Kami sudah amankan satu saksi sampai sekarang kita sedang melakukan pemeriksaan untuk kembangkan kasus ini.

Masih penyelidikan,"  kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Selasa (9/5/2023).

Sebelumnya, Irwan Hutagalung (53) warga Sumurboto, Banyumanik, Kota Semarang menjadi korban pembunuhan sadis di tempat  usahanya.

Korban ditemukan dalam kondisi tubuh dicor dan termutilasi dengan kepala dan badannya terpisah.

Lokasi pembunuhan di depot isi ulang dan gas elpiji Jalan Mulawarman, Tembalang, kini masih masih dipagari garis polisi.

Lokasi pembunuhan hanya berjarak 1 kilometer dari kantor Polsek Tembalang.

Tampak pikap putih pelat H9824DA dan motor bebek  pelat H4600SM terparkir di depan usaha tersebut.

Beberapa galon kosong masih tertata rapi di tempat usaha tersebut.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara hari ini, Selasa (9/5/2023).

Hasilnya, korban diketahui dianiayai pakai linggis hingga meninggal dunia.

"Hasil olah TKP sementara, sebelum dicor, korban dianiaya hingga meninggal dunia dengan menggunakan linggis," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.

Menurut Irwan, korban  sebelum dicor oleh pelaku  dimutilasi menjadi empat bagian.

Rincian, kedua tangan dari kepala dan badan.

"Menjadi empat bagian, kepala, dua tangan dan badan," bebernya.

Dijelaskan, korban diduga kuat dibunuh dan dimutilasi setidaknya pada Kamis (4/5/2023) malam  atau Jumat (5/5/2023) dinihari.

Hal itu merujuk terhadap keterangan para saksi yang masih melihat aktivitas korban pada Kamis (4/5/2023) sore.

Kemudian pada keesokan harinya atau Jumat (5/5/2023) korban sudah tidak terlihat sampai Senin  (8/5/2023).

Polisi masih menyelidiki apakah ada barang berharga milik korban yang hilang.

"Alat komunikasi (handphone) milik korban sudah diamankan," katanya.

Pihaknya kini masih memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangan.

Dalam upaya pengungkapan kasus ini Polrestabes Semarang bekerja sama dengan Polda Jateng.

"Kami sudah olah TKP, barang bukti sudah dikumpulkan, dan pemeriksaan saksi-saksi, semoga tim gabungan dengan Polda Jateng segera mengungkap pelaku," tandasnya.

Baca juga: Video Kondisi Rumah Irwan Korban Mayat Dicor Semarang, Terakhir Terlihat Sebelum Lebaran

Lokasi rumah pribadi Irwan Hutagalung korban pembunuhan mayat dicor, di perumahan Bukit Agung Blok O nomor 2, Sumurboto, Banyumanik, Kota Semarang, Selasa (9/5/2023). (Iwan Arifianto)

Kondisi Korban

Penemuan mayat dicor menggegerkan warga Kota Semarang.

Mayat pria bernama Irwan Hutagalung ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. 

Tubuh dan kaki korban dicor, sedangkan kepala dan kedua tangan dimutilasi. 

Kaki Irwan terikat tali rafia berwarna biru. 

Para relawan yang mengevakuasi mayat korban menemukan mayat dalam kondisi tanpa kepala.

"Kepala sama tubuh sudah misah," ujar Relawan Semarang yang enggan disebut identitasnya kepada Tribun Jateng, Senin (8/5/2023).

Temuan mayat pria tersebut sempat membikin para warga geger di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Senin (8/5 2023) sekira pukul 10.00 WIB.

Persisnya di tempat usaha isi ulang galon dan gas AHS Arga Tirta.

Tempat usaha tersebut tak jauh dari jalan raya.

Lokasi mayat dicor berada di lorong sisi kanan tempat usaha tersebut.

"Kami evakuasi butuh waktu hampir satu jam, karena gali cor," sambung relawan itu.

Ia mengungkapkan, mayat saat dievakuasi sudah dalam kondisi membusuk.

Diperkirakan mayat sudah meninggal dunia tiga sampai empat hari lalu.

Kondisi mayat tanpa kepala itu ternyata juga tanpa tangan.

"Iya tanpa tangan dan kepala," jelasnya.

Para relawan juga menemukan kondisi mayat kakinya terikat tali rafia warna biru.

Hal yang sontak bikin relawan kaget adalah ditemukan karung di bawah punggung korban.

Karung itu ternyata berisi kepala dan kedua tangan yang dipotong oleh pelaku.

"Jadi korban mutilasi, kepala dan dua tangan ditemukan di karung yang ikut dicor," bebernya.

Baca juga: Dicurigai Jadi Tempat Mesum, Satpol PP Batang Tertibkan Gazebo Tertutup di Kafe Pantai Sigandu

Kronologi

Warga Jehaniko (32) mengatakan, mulanya mendapati seorang wanita yang menangis.

Ia tak tahu pasti siapa identitas wanita tersebut.

"Enggak tahu itu istri atau saudaranya, dia nangis sambil berteriak," paparnya.

Ia rumahnya persis di seberang lokasi kejadian.

Secara pribadi, ia tak mengenal korban.

Hanya saja mengenal secara wajah baik korban maupun satu karyawan dari korban.

"Kenal satu karyawannya, masih muda," ujarnya.

Tempat usaha galon dan gas tersebut statusnya sewa dan baru ditempati 6 bulan terakhir.

Pemilik usaha atau korban kadangkala tidur di lokasi atau pulang ke rumahnya.

"Saya tidak terlalu mengenal mereka karena mereka belum lama juga di sini," katanya.

Informasi yang dihimpun Tribun, korban diketahui bernama Irwan Hutagalung, warga Perum Bukit Agung Sumurboto, Kecamatan Banyumanik. 

Sedangkan pekerja di tempat usaha itu bernama Yuliati dan Husen. 

Saksi Yuliati datang ke tempat usaha tersebut hendak menyalakan listrik sekitar pukul 11.45.

Saksi lalu meminta bantuannya untuk melihat ke dalam tempat usaha itu.

"Mbak Yuli bilang minta dibantu, sudah empat hari ini mencari pak Iwan belum ketemu, dihubungi tidak bisa, ini juga malah ada bau bangkai," ungkap pemilik kontrakan Is.

Kemudian Yuliati bersama Is dan suaminya menuju lokasi tempat usaha tersebut, yang berjarak satu rumah. 

Namun, Is mengaku berada di luar dan suami dan Yuliati masuk ke dalam tempat usaha korban.

Pintu toko dibuka, suami Is melihat kaki manusia. 

"Seperti dicor, ditutupi karpet.

Terus saya suruh lapor ke Polsek," jelasnya.

Is mengaku, sudah mencium bau tak sedap tersebut sejak hari Sabtu. 

Namun, tidak curiga, bau tak sedap tersebut dari bangkai manusia. 

Selain itu, Is juga menjelaskan Yuliati sempat bertemu dengan rekan kerjanya tersebut, Husen pada Sabtu malam minggu.

Ketika itu, Yuli datang ke tempat tersebut hendak mengisi token listrik.

Husen sempat menyerahkan kunci toko ke  Yuli. 

"Katanya sudah pamit sejak hari Jum'at.

Husen mau naik travel, pulang ke Banjarnegara," terangnya.

Kejadian ini, Is mengaku tak mendengar suara gaduh maupun keributan di dalam tempat tersebut. 

Bahkan tak pernah melihat adanya cekcok antara pemilik usaha dengan pekerjanya.

"Ternyata juga tidak ada yang dengar ribut-ribut padahal mereka biasanya melek sampai malam," terangnya.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menuturkan, korban yang dicor merupakan pemilik usaha tersebut.

Mayatnya dalam kondisi dicor.

Sebelum dibongkar mayat hanya kelihatan kakinya saja.

"Iya, jenazah dicor," bebernya.

Menanggapi pelaku dari pembunuhan ini, Donny menegaskan masih dalam penyelidikan. 

Begitu juga menanggapi terkait dengan mutilasi ini, Donny juga mengatakan masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

"Ini masih dalam penyelidikan masih kita dalami, kita menunggu hasil autopsi," katanya. 

Mayat dibawa ke kamar jenazah RSUP Kariadi Semarang. (Iwn)

Baca juga: Detik- Detik Pekerja Berhasil Terobos Dinding Terowongan Raksasa Bendungan Bener Purworejo

Berita Terkini