Setelah nonton di televisi ada uang rusak dimakan rayap, Rustini kemudian teringat punya uang Rp 40 juta disimpan dalam toples ditaruh di bawah kolong tempat tidur.
Dia kaget dan deg-degan karena kondisi uang kertas itu sudah lengket, lembap dan rusak.
Warga Pekalongan yang viral karena uangnya rusak karena disimpan di rumahnya bertahun-tahun dan sebagian tidak bisa ditukarkan ke bank, akhirnya mendatangi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal.
Rustini (53) pemilik uang yang rusak itu datang ke KPw BI Tegal diantar oleh sang anak bernama Anizah (28) untuk melakukan proses penukaran uang sesuai ketentuan, Kamis (11/5/2023) pagi.
KPw BI Tegal telah mengambil langkah proaktif dengan mengirimkan personel Humas dan Ahli Rupiah ke rumah Rustini di Desa Kedungjaran, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada tanggal 9 Mei 2023.
Tim mengambil langkah cepat untuk mengidentifikasi keaslian uang rupiah dan mengklasifikasi uang yang dapat diberikan penggantian.
Dalam preskon yang diadakan sebelum penukaran uang berlangsung, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, M. Taufik Amrozy, menjelaskan dari total uang Rp 40 juta, sebanyak Rp 23,5 juta masih layak dan bisa ditukarkan di bank terdekat dari rumah bu Rustini.
Sedangkan sisa uang sebesar Rp 16,5 juta dibawa ke KPw BI Tegal untuk dilakukan penukaran.
Dari hasil identifikasi KPw BI Tegal, uang kertas yang memenuhi syarat untuk mendapat penggantian sebanyak Rp 15,9 juta dari total uang sebesar Rp 16,5 juta.
Sedangkan sisanya uang sebesar Rp 600 ribu tidak bisa ditukarkan karena kondisinya benar-benar rusak, dan tidak memenuhi syarat untuk bisa ditukarkan sesuai Peraturan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia (PADG BI) Nomor 19/13/PADG/2017 tentang Penukaran Uang Rupiah.
Tukar Baru
Menurut Taufik, penukaran uang bisa dilakukan jika fisik uang kertas rupiah lebih besar dari 2/3 (dua pertiga) ukuran aslinya.
Kemudian ciri uang rupiah dapat dikenali keasliannya, uang rupiah kertas rusak atau cacat masih merupakan satu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap.
Selain itu, uang rupiah kertas rusak atau cacat tidak merupakan satu kesatuan dan kedua nomor seri pada uang rupiah kertas rusak tersebut lengkap, dan sama dapat diberikan penggantian dengan nilai nominalnya.
"Uang sebesar Rp 600 ribu yang tidak bisa ditukarkan karena kondisinya kurang dari 2/3 setelah diidentifikasi oleh kawan-kawan dari KPw BI Tegal. Jadi tim sudah mengecek keaslian, kemudian diukur dengan alat khusus, dan kalau tidak bisa diganti ya bearti tidak sesuai ketentuan yakni kurang dari 2/3. Semua yang ditukarkan uang pecahan Rp 100 ribu," jelas Taufik, pada Tribunjateng.com.
Setelah kejadian uang rusak akibat disimpan di kolong tempat tidur, akhirnya Rustini saat ini sudah membuka buku tabungan dan menyimpan uangnya yang masih bisa ditukar ke bank. Rustini penjual nasi megono di Jakarta itu merasa lega.
Taufik pun menyarankan agar selanjutnya uang disimpan di bank saja, jangan di bawah tempat tidur karena ditakutkan kejadian serupa akan terulang.
"Saya juga perlu meluruskan informasi yang beredar, bahwa uang milik bu Rustini bukan rusak karena dimakan rayap melainkan rusak karena lembap sehingga basah dan merusak uang," ungkapnya.
Bersama ini, KPw BI Tegal mengimbau masyarakat untuk senantiasa Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah dengan merawat, menjaga uang rupiah dengan baik melalui metode 5 Jangan.
Adapun 5 Jangan yaitu Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi.
"Simpan uang di tempat yang baik, dan menabung uang di Bank agar lebih aman sekaligus mencegah uang tabungan tersebut rusak," imbau Taufik.
Pemilik uang yang rusak, Rustini (53), saat ditanya awak media mengaku ingat memiliki uang puluhan juta yang disimpan di bawah kolong tempat tidur.
Tetapi ia tidak menyangka jika bakal mengalami kejadian seperti ini, uang rusak karena lembap dan pada akhirnya ada yang tidak bisa ditukarkan.
Rustini mengatakan ia mengumpulkan uang senilai Rp 40 juta selama 3-4 tahun lalu. Uang dimasukkan ke dalam kaleng kemudian disimpan oleh Rustini ke kolong tempat tidur miliknya.
"Uang yang saya simpan itu ya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ya tabungan uang jaga-jaga kalau mendesak butuh bisa dipakai," ujar Rustini.
Awalnya Rustini sedang menonton televisi yang menayangkan ada uang dimakan rayap. Kemudian ia langsung ingat uang yang disimpannya di bawah kolong tempat tidur. K
emudian Rustini mengecek dan mendapati uang sudah dalam kondisi lembap, lengket, dan rusak.
"Jadi setiap Rp 10 juta uang saya ikat dengan karet, dan saya simpan di dalam kaleng kemudian ditaruh di kolong tempat tidur. Saya mau menabung di bank tapi takut, jadinya saya memilih disimpan di rumah. Totalnya sebesar Rp 40 juta," terangnya.
Anizah (28) anak Rustini mengucapkan terimakasih kepada KPw BI Tegal karena sudah membantu proses penukaran uang milik sang ibu.
Bahkan tidak segan langsung datang ke rumahnya di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan untuk melihat langsung kondisi uang sampai akhirnya berhasil ditukarkan meskipun tidak semuanya bisa.
Tapi Anizah tetap merasa bersyukur dan sangat-sangat berterima kasih. "Alhamdulillah uang ibu saya yang rusak bisa ditukarkan dengan yang baru.
Terimakasih banyak kepada Bank Indonesia Tegal karena sudah membantu dan merespon baik," pungkasnya. (Desta Leila Kartika)
Baca juga: DPC Demokrat Karanganyar Daftarkan 45 Bacaleg, Tri Haryadi: Minimal Setiap Dapil Dapat Kursi
Baca juga: DPD PAN Jepara Sodorkan 40 Nama Bacaleg ke KPU, Ada Pensiunan Polisi
Baca juga: PDIP Jepara Targetkan Perolehan Suara 30 Persen di Pemilu 2024, 15 Kursi DPRD
Baca juga: GBB dan FSB Garteks Konsolidasi Pemenangan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah