Berita Jateng

Mengenai Penghayat Kepercayaan Puan Hayati, Bagian dari Sapta Darma, Mayoritas Ada Di Lereng Gunung

Penulis: budi susanto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Puan Hayati Jateng, Dwi Setiyani Utami, saat ditemui Tribunjateng.com di Bandungan Kabupaten Semarang, Jumat (16/6/2023).

TRIBUNJATENG.COM, COM, SEMARANG - Penghayat kepercayaan di Indonesia sudah ada sejak zaman kerjaan.

Semakin bergesernya waktu, penghayat kepercayaan terus berkembang.

Meski sempat mengalami diskriminasi lantaran dianggap sebagai aliran tak umum, namun para penghayat kepercayaan tetap teguh memegang keyakinannya.

Bertahun-tahun terkungkung karena tidak ada kejelasan pengakuan dari negara, para penghayat kepercayaan akhirnya mendapat angin segar.

Baca juga: Kronologi Penganiayaan di PIP Semarang, Yoka : Nangis Sejadi-jadinya saat Anak Cerita Mau Mati

Baca juga: Detik-detik Anggoro Terjatuh saat Perbaiki Mesin Tenun, Hari Itu Sebenarnya Dia Sudah Pulang

Hal itu lantaran Mahkamah Konstitusi (MK) mengesahkan penghayat kepercayaan masuk dalam kolom KTP pada 2016.

Setidaknya butuh waktu 40 tahun lebih para penghayat kepercayaan mendapatkan pengakuan dari negara.

Sejak putusan tersebut, kelompok-kelompok penghayat kepercayaan terus menunjukkan eksistensinya.

Satu di antaranya Perempuan Penghayat Kepercayaan Indonesia (Puan Hayati) Provinsi Jateng.

Puan Hayati Jateng juga terus bergerak.

Tak hanya memperjuangkan hak-hak penghayat kepercayaan secara regulasi, peningkatan perekonomian kelompok penghayat kepercayaan juga jadi fokus Puan Hayati.

Lebih dalam mengenai Puan Hayati, Tribunjateng.com pun bertemu dengan Dwi Setiyani Utami, Ketua Puan Hayati Jateng.

Perempuan kelahiran 1985 tersebut, menceritakan bagimana Puan Hayati untuk memperjuangkan para penghayat kepercayaan.

Perempuan ramah itu menceritakan, Puan Hayati merupakan bagian dari Sapta Darma.

Namun Puan Hayati fokus mengakomodir para perempuan penghayat kepercayaan.

Menurutnya Sapta Darma sudah ada sejak 1952, lokasi pertama penyebaran penghayat kepercayaan di Pare Kediri Jatim.

Halaman
12

Berita Terkini