Berita Pati

Kemdikbud Ristek Dampingi Pemetaan Objek Pemajuan Kebudayaan di Pati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembukaan Lokakarya Tata Kelola Festival di Aula Pangeran Diponegoro SKB Kabupaten Pati, Selasa (20/6/2023).

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Platform Indonesiana Ditjen Kemendikbud Ristek menggelar Lokakarya Tata Kelola Festival Kabupaten Pati, Selasa (20/6/2023) dan Rabu (21/6/2023).

Kegiatan kolaboratif bersama Disdikbud Kabupaten Pati ini digelar di Aula Pangeran Diponegoro Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pati.

Agenda yang menjadi bagian dari persiapan penyelenggaraan Festival Giri Samudra ini dihadiri oleh para calon pendamping kebudayaan daerah serta para pelaku budaya dari 21 kecamatan se- Kabupaten Pati.

Adapun Festival Giri Samudra merupakan festival kolaboratif dari para pelaku budaya di 21 kecamatan yang rencananya bakal dihelat pada Agustus 2023 dan menjadi bagian rangkaian peringatan Hari Jadi ke-700 Kabupaten Pati.

Lokakarya ini membekali para pendamping kebudayaan di tiap kecamatan untuk mendata dan memilih Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang bakal ditampilkan dalam festival pada Agustus 2023.

Baca juga: Apes! Ketahuan Maling Gas LPG, Pria Ini Diarak Telanjang Dada ke Balai Desa di Pati

Baca juga: Kuliah "Salah Jurusan", Pemuda Asal Pati Buktikan Bisa Sukses dengan Tekuni Passion Bisnis Sablon

Lebih jauh lagi, hasil kerja para pendamping kebudayaan di tiap kecamatan nantinya akan menjadi bahan penyusunan peraturan daerah (perda) tentang pemajuan kebudayaan.

Hal ini disampaikan oleh Eggy Yunaedi, anggota panel ahli Indonesiana yang menjadi narasumber dalam lokakarya ini.

"Dalam Festival Giri Samudro, kami merencanakan keterlibatan 21 kecamatan."

"Akan dilakukan identifikasi OPK di tiap kecamatan yang kemudian akan dijadikan bahan untuk dialog kebudayaan."

"Inilah yang nantinya akan didorong menjadi rekomendasi ditetapkannya perda tentang pemajuan kebudayaan di Pati," papar dia kepada Tribunjateng.com, Rabu (21/6/2023).

Menurut Eggy, hal ini menjadi bentuk riil bagaimana sebuah festival tidak hanya menciptakan keramaian, melainkan juga mempunyai dampak yang nyata bagi masyarakat, khususnya pelaku kebudayaan.

"Kegiatan ini adalah bentuk dukungan Ditjen Kebudayaan untuk penguatan ekosistem kebudayaan di daerah."

"Di Pati ini kesempatan kedua kami melakukan pendampingan."

"Sebelumnya kami sudah pernah dampingi Pati pada 2021 dan kami lihat ada progres signifikan, terutama terkait pelibatan komunitas," tandas dia.

Baca juga: Inspektorat Daerah Pati Kampanyekan Antigratifikasi Melalui Kegiatan Senam di Alun-alun

Baca juga: Kondisi Terkini Bayi dan Balita di Pati 2 Hari Peluk Ibunya yang Tewas Karena Dianiaya Ayah

Sementara, Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro mengatakan, lokakarya ini diselenggarakan pada waktu yang tepat.

Halaman
12

Berita Terkini