TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Sejumlah pertunjukan, pameran, hingga lokakarya seni akan memeriahkan event 'Satu dalam Cita' di Kota Surakarta, tepatnya di Pura Mangkunegaran.
Kegiatan itu akan terselenggara selama 3 hari yakni Jumat (23/6/2023) hingga Minggu (25/6/2023).
Kegiatan yang menggandeng berbagai pihak itu di antaranya pertunjukan Sudamala: Dari Epilog Calonarang, Pasar Kangen, Sudamala Tour, Royal Heritage Dinner, Ruwat Bumi Pura Mangkunegaran,dan Lokakarya Kesenian.
Pertunjukan Sudamala: Dari Epilog Calonarang akan menjadi puncak acara sekaligus andalan 'Satu dalam Cita' yang diselenggarakan pada Sabtu (24/6/2023) dan Minggu (25/6/2023).
Pentas Sudamala: Dari Epilog Calonarang dengan produser Nicholas Saputra dan Happy Salma ini akan menampilkan dua tokoh sentral yaitu Walu Nateng Dirah (Calonarang) dan Mpu Bharada.
Baca juga: Rangkaian HUT ke-77 Bhayangkara , Polda Jateng Ambil Tujuh Sumber Mata Air di Keraton Surakarta
Baca juga: DKPP Solo Periksa Kesehatan Hewan Kurban Jelang Iduladha, Begini Hasilnya
Dalam konferensi pers di Pendopo Pura Mangkunegaran Surakarta, baik Nicholas Saputra dan Happy Salma senang serta bangga dapat berkolaborasi dengan banyak pihak dari latar budaya yang beragam.
Pementasan ini akan melibatkan 402 orang, baik seniman maestro bekerja seni dan tenaga profesional.
102 orang bahkan didatangkan langsung dari Bali.
44 orang dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan sekitarnya.
Serta 256 tim kerja, penari dan pegiat seni dari Kota Surakarta.
Nicholas Saputra pun terharu dengan antusias penonton yang luar biasa.
Ini adalah pertunjukan seni tradisi, dimana dalam kurun waktu beberapa jam setelah pemesanan pertunjukan dibuka melalui website tiket telah terjual habis 90 persen.
Dengan begitu, ini menandakan bahwa seni tradisi memiliki magnet dan relevansi dengan masyarakat umum saat ini.
Baca juga: UNS Surakarta Terima 3.649 Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2023
Baca juga: Sebanyak 330 Atlet dan Official dari Kontingen Kota Solo Ikuti Popda di Semarang
"Hadirnya pementasan turut menghidupkan ekosistem seni pertunjukan yang berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian masyarakat."
"Tidak hanya masyarakat Surakarta yang menonton, namun juga orang-orang dari berbagai kota di Indonesia bahkan luar negeri seperti Singapura dan Malaysia," kata Nicholas Saputra kepada Tribunjateng.com, Kamis (22/6/2023).
Sementara itu Happy Salma mengatakan, Kota Surakarta merupakan kota kedua yang disinggahi kisah Calonarang yang ia produseri bersama Nicholas Saputra.
Happy berkisah bahwa Calonarang merupakan cerita rakyat dari Jawa yang kemudian berproses hingga lebih dikenal di Bali.
Ia merasa pertemuan sudah malah dan pura Mangkunegara merupakan bagian dari pemersatuan kebudayaan karena Jawa dan Bali punya hubungan yang sangat erat.
Sementara itu Sutradara Jro Mangku Serongga mengatakan, dua tokoh sentral itu sebagai simbol dualisme yang esensinya pada pertunjukan ini sebagai upaya penyelarasan atau harmonisasi sehingga akan muncul keharmonisan. (*)
Baca juga: Upaya Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Wonosobo Programkan Internalisasi Pengasuhan Balita
Baca juga: Kapolres Kudus Bacakan Amanat Kapolri Terkait Percepatan Revitalisasi Satkamling, Berikut Katanya
Baca juga: KRONOLOGI Wanita Dipenggal Kepalanya Hingga Putus Pakai Golok Sepanjang 40cm
Baca juga: Bank Indonesia Dorong Penggunaan QRIS pada Pelaku UMKM Pasar Seni Borobudur