"Itu (ide) dari Pak Ganjar."
"Sekali lagi, kalau ada yang belum menerima, ya mungkin belum gilirannya atau belum mengajukan proposal,” ujarnya.
Baca juga: Ganjar Tekankan Konsistensi Pengelolaan Sampah Hulu Hilir dan Pengembangan Ekonomi Sirkular
Pemaksimalan Baznas di Jawa Tengah sebagai sumber anggaran fleksibel, kata Darodji, menjadi rujukan bagi provinsi lain.
Bahkan oleh Baznas RI, Baznas Jateng dijadikan contoh bagi provinsi lainnya.
Darodji mengatakan, sebelum Ganjar ‘cawe-cawe’ penerimaan zakat fitrah Pemprov Jateng hanya Rp 14 miliar.
Kemudian setelah Ganjar menerapkan kebijakan pemotongan zakat langsung dari sistem payroll ASN, jumlahnya terus meningkat tiap tahunnya.
“Jadi kalau dikatakan kepedulian ke ponpes tidak ada ya tidak benar, wong beliau saja satu-satunya Gubernur saya rasa yang saat Hari Santri ya berpakaian seperti santri."
"Sowan dengan alim ulama juga rutin."
"Kunjungan terhadap ponpes-ponpes itu tidak satu dua kali saja, hanya belum semua dikunjungi karena waktunya kan tidak untuk ponpes,” tegas Darodji. (*)
Baca juga: Pendaftaran PPDB SMP di Karanganyar Sudah Ditutup Rabu Siang Ini
Baca juga: Bupati dan Ketua TP PKK Wonosobo Terima Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN
Baca juga: Sido Muncul Peduli Stunting, 76 Anak di Kabupaten Semarang Terima Rp 500 Ribu Selama 6 Bulan
Baca juga: PMR MAN 1 Kota Semarang Binaan Dosen USM Kembali Juara di Jumbara PMI