Berita Jepara

Kisah Aris Subagio, 13 Tahun Jatuh Bangun Dalam Bisnis Tenun Troso Jepara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesanan kain dari pelanggan Pulau Jawa seperti Sumatera dan Pulau Sulawesi menderas.

Namun setelah memasuki awal tahun baru, permintaan kain menjadi landai. Pesanan tak lagi sederas pada akhir tahun. Kondisi ini, kata Bagio, terjadi tiap tahun.

Menurutnya, hal itu lumrah. Pasalnya pelanggannya sudah memiliki banyak stok, karena saat akhir tahun sudah memesan kain tenun dalam jumlah banyak.

Dari menekuni usaha ini, Bagio mengaku bisa meraup omzet dalam sebulan sekira Rp 100 juta hingga Rp 200 juta.

Dengan omzet sebesar itu, pemilik usaha Bagios Tenun Troso ini kini memiliki sekira 20 orang tenaga penenun.

Dan secara keseluruhan dia membawahi sekira 50 tenaga kerja, baik sebagai penenun, penjahit, dan yang lainnya.

Bagio adalah potret pengusaha kain tenun yang berhasil memasarkan Tenun Troso ke berbagai dari daerah.

Dia termasuk satu di antara banyak ratusan pengusaha Troso yang telah melakukan hal demikian.

Tak ayal, industri kain tenun Troso dari dari dulu sejak saat ini menjadi tumpuan ekonomi warga setempat.

Terpisah, Sekretaris Desa Troso Abdul Jamal menjelaskan, jumlah penguasa Tenun Troso dengan skala menengah ke atas sebanyak 282.

Adapun jumlah unit usaha tenun di Desa Troso mencapai 900.

Dari jumlah itu, saat ini di Troso terdapat 7.000 alat tenun bukan mesin atau sering disebut ATBM.

Jamal memastikan, pemasaran kain Tenun Troso hampir ke seluruh daerah di Indonesia.

Bahkan saat ini sejumlah pengusaha telah menembus ekspor ke sejumlah negara di Asia dan Afrika.

Baca juga: Karnival Tenun Troso di Jepara Kembali Diselenggara, Ribuan Orang Tumpah Ruah di Pinggir Jalan

Namun proses ekspor ini, pengusaha tenun masih berperan sebagai pihak ketiga.

Ada yang memerantai penjualan ke luar negeri.

“Yang sudah sering kirim ke Somalia, Uni Emirat Arab, dan India,” kata Jamal.

Bahkan saat ini beberapa buyer dari luar negeri telah terjun langsung ke Troso. Mereka, kata Jamal, memantau lansung produksi tenun sekaligus proses pengiriman ke negara tujuan. (*)

Berita Terkini