Kecelakaan Kereta Api di Semarang

FAKTA BARU : Pengakuan Sopir Trailer Kecelakaan Kereta Api Semarang : Saya Trauma Saya Tidak Kabur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Heru Susanto sopir truk trailer pelat B9943IG yang alami kecelakaan dengan Kereta Api Brantas di palang pintu Madukoro Semarang buka suara.

Ia blak-blakan dengan kejadian tersebut di kantor Satlantas Polrestabes Semarang, Kamis (20/7/2023) siang.

"Saya akui salah jalur, tahu tidak boleh. Alasan lewat situ lebih singkat hendak ke Mberok, Johar.

Mau ambil crane kirim ke Solo," paparnya kepada Tribun Jateng.

Ia memilih melewati jalur tersebut lantaran lebih cepat.

Apalagi ia sudah pernah melewati jalur itu sebelumnya.

Nahas, pada kedua kalinya truk mogok persis di atas rel kedua atau rel hulu di sisi selatan.

"Truk Mogok di rel kedua (dari utara) mati mesin, mungkin nyangkut, sempat bisa gerak maju satu meter terus ga bisa mesin mati lagi. Kernet tak suruh keluar," terangnya.

Ia dan kernet keluar lantaran sudah terdengar suara kereta api dari arah barat.

Jeda truk mogok hingga  kereta menabrak truk sekira 5 menit.

"Saya lewat situ palang belum nutup tapi sudah ada suara sirine saat lewat rel pertama (sisi utara)," katanya.

Selepas kejadian, ia mengaku trauma berat.

Maka , ia hanya bisa duduk termenung di sisi Utara rel di antara ratusan orang yang menonton kecelakaan tersebut.

"Lemes trauma. Duduk di situ. Garis polisi dipasang crane datang saya masih di situ. Saya sempat ke rumah adik di Puri Anjasmoro sama kernet pukul 00.30," jelasnya.

Ia membantah kabur dari lokasi kejadian.

Halaman
1234

Berita Terkini