"Ada yang menyampaikan bahwa kronologi anak saya ini awalnya dari seniornya ada tiga, seniornya datang ke kamar dia (Riko).
Menurut berita, mungkin ada pertengkaran atau ada mungkin sedikit kesalahpahaman dengan anak saya dengan tiga seniornya ini tadi.
Tidak sengaja seniornya mengambil senpi yang ada di tas, terus tidak sengaja senpi ini meledak dan mengenai korban," ujar Y.Pandi.
Dari rekaman tersebut, Pandi pun mengetahui hasil pemeriksaan dari jenazah putranya.
Bahwa ada peluru yang tembus sehingga menyebabkan belakang telinga Bripda Ignatius terluka hingga bolong lalu dijahit.
"Tepatnya dari batang leher telinga kiri ini tembus ke bawah telinga kanan, dengan luka yang ada, senjata tadi itu artinya anak saya luka terluka tembakan. Kemudian anak saya seketika jatuh dan sepertinya meninggal usai ditembak. Jadi tembakan maut yang membuat dia kehilangan nyawa," imbuh Y.Pandi.(TribunBogor)