Berita Regional

Sultan Korban Semrawutnya Kabel di Jakarta Mengadu ke Jokowi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sultan Rif'at Alfatih (20), seorang mahasiswa yang harus menggunakan alat bantu di leher untuk bernapas usai terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan

Sultan ingin kasus ini diakhiri dengan mendapatkan keadilan seadil-adilnya bagi dirinya dan keluarga agar kisah mereka tidak menjadi konsumsi publik lagi.

 "Saya ingin pihak yang bersangkutan melihat data dan fakta yang terjadi sebenarnya seperti apa agar proses decision making, negosiasi dengan keluarga saya bisa berjalan dengan objektif, adil, dan tidak merugikan saya dan keluarga saya," ungkap Sultan.

Pernah ditawari uang

Pemilik kabel yang mencelakakan Sultan, PT Bali Tower, disebut menawarkan uang Rp 2 miliar sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kelalaiannya.

Ayah Sultan, Fatih, mengatakan, kuasa hukum perusahaan pemilik kabel menawarkan uang tersebut setelah kasus kecelakaan Sultan menjadi sorotan publik.

"Itu terjadi beberapa hari yang lalu setelah berita ini viral. Yang datang itu bukan Bali Tower-nya. Dia tunjuk pengacaranya, kemudian menawarkan uang. (Sebesar) Rp 2 miliar," tutur Fatih, Rabu (2/8/2023).

Namun, keluarga Sultan menolak uang tersebut. Menurut Fatih, tawaran tersebut sangat melukai perasaan keluarganya.

"Kenapa itu ditolak, karena itu sangat menyakitkan, sangat menghina rasa kemanusiaan kami semua," kata dia.

Tiga tuntutan

Keluarga menyampaikan tiga tuntutan kepada PT Bali Tower Tbk atas kejadian kabel melintang yang menyebabkan Sultan mengalami luka parah pada tenggorokannya.

Kuasa hukum keluarga Sultan Rif'at, Tegar Putuhena, meminta agar PT Bali Tower mengakui kabel melintang itu kesalahan perusahaan.

Pertama, PT Bali Tower harus akui kalau itu kesalahan dari Bali Tower secara terbuka.

Kedua, PT Bali Tower harus meminta maaf secara terbuka agar tidak ada korban lainnya.

Terakhir, kata dia, baru berbicara soal biaya pengobatan dan biaya kompensasi lainnya. Namun, ia meminta agar PT Bali Tower datang secara baik-baik.

"Datang dengan cara baik-baik, bereskan dulu masalah yang paling prinsip," ujar Tegar.

Halaman
1234

Berita Terkini