TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengatakan pemerintah berharap Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun bisa tetap berjalan meskipun Syekh Panji Gumilang ditetapkan senagai tersangka atas dugaan penistaan agama.
Menurut Wapres, pemerintah akan membimbing para santri dan pengajar di Ponpes Al-Zaytun ke arah yang lebih baik lagi.
"Tapi walaupun Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka, Pesantren Al Zaytun tetap berjalan dan harus difasilitasi pemerintah untuk membimbing, mengarahkan,” kata Maruf, Jumat (4/8).
"Supaya tidak ada hal-hal yang nanti bisa pikiran-pikiran yang dianggap tidak benar atau menyimpang itu tidak berpengaruh pada santri," sambungnya.
Baca juga: Pengacara Sebut Pendukung Panji Gumilang Jutaan, Rawan Terjadi Konflik Horizontal
• Beli Elpiji Melon Wajib Terdaftar Mulai 2024, Hanya yang Registrasi yang akan Dilayani
Wapres tidak menginginkan santri sebagai penerus bangsa terpengaruh oleh pemikiran yang salah dan menyimpang.
Terkait masalah hukum, Wapres Maruf menyerahkan kepada Menko Polhukam Mahfud MD dan aparat penegak hukum Kepolisian Republik Indonesia.
Hingga saat ini proses pemeriksaan terhadap tersangka Panji Gumilang masih berjalan di Bareskrim Polri.
"Ya saya kira memang saya sudah serahkan ke Pak Mahfud ya untuk menindaklanjuti dan sudah diproses,” kata Maruf
"Sekarang kan kita ikuti saja bahwa Bareskrim Polri sudah menetapkan (Panji Gumilang jadi tersangka)," urainya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan nasib guru dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun akan diambil alih kementeriannya.
Dikatakan Menag Yaqut hal itu dilakukan karena pemerintah tidak ingin menghilang hak para santri Ponpes Al Zaytun.
"Jadi kemarin kita rakor di bawah kepemimpinan Menkopolhukam terkait dengan Al Zaytun ada beberapa penugasan yang diberikan kepada lembaga kementerian, salah satunya Kementerian Agama," kata Menag Yaqut di kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).
Gus Men, sapaannya, memastikan pemerintah akan melakukan pembinaan terhadap guru dan anak didik ponpes Al Zaytun.
"Kami mendapatkan tugas untuk melakukan assessment dan pembinaan terhadap seluruh guru dan anak didik atau santri di Al Zaytun," kata Menag Yaqut.
Menag Yaqut melanjutkan prinsipnya bahwa pemerintah tidak mau menghilangkan hak santri, hak anak untuk bisa mendapatkan pendidikan.