Untungnya, FF dan MF berhasil menutupnya dan menguncinya.
Dari dalam ruang brankas, pegawai toko langsung menelepon temannya untuk meminta bantuan
Teman-teman FF dan MF pun tiba.
Mereka akhirnya keluar dari ruang brankas lantaran sudah aman.
Namun, mereka dikejutkan oleh ceceran darah di sejumlah titik di lantai Indomaret.
Zen menegaskan, darah bukan berasal dari FF dan MF.
Darah diduga dari pelaku yang kakinya terluka.
"Mereka bingung ada darah berceceran. Mereka enggak tahu, (mengira) jangan-jangan si pelaku luka kakinya akibat sajam yang dibawa sendiri," kata Zen.
"Justru korban bingung (melihat) banyak darah. Kemungkinan, prediksi korban, waktu tarik-tarikan pintu, pelaku terkena sajamnya sendiri," imbuh dia.
Pegawai minimarket, Rizka Tiara Astari mengatakan pelaku terluka setelah gagal membobol brankas dengan menodongkan celurit dan golok kepada dua rekannya yang melakukan perlawanan.
Dua pegawai pria minimarket menutup pintu gudang dari bagian dalam sehingga terjadi aksi saling dorong dengan ketiga pelaku.
"Ada perlawanan dorong-dorongan begitu. Itu darah si pelaku, teman saya ada perlawanan jadi pelaku itu (senjata tajam) kena badan sendiri," kata Rizka di Jakarta Timur, Jumat (10/8/2023).
Tidak diketahui pasti berapa pelaku yang terluka akibat terkena senjata tajam, namun pendarahan diduga cukup parah karena banyaknya ceceran darah di lantai minimarket usai kejadian.
Ceceran darah ini tampak di sekitar meja kasir hingga etalase rokok, pasalnya usai gagal membobol brankas pelaku beralih menjarah puluhan bungkus rokok dan uang di laci meja kasir.
Berdasar hasil audit dilakukan pihak pengelola minimarket, total puluhan bungkus rokok yang dijarah komplotan pelaku senilai Rp 3 juta dan uang di kasir sebanyak Rp 800 ribu.