Pihaknya menilai, peringatan satu tahun ini menjadi pemicu bagi aparat untuk lebih bekerja keras dalam usaha untuk menuntaskan kasus pembunuhan ini.
Jangan sampai kasus ini menjadi preseden buruk bagaimana nyawa manusia tidak dihormati di negara yang mengaku negara agamis namun ternyata membiarkan perlakuan buruk kepada anak bangsanya.
"Kita berharap pemerintah dan aparat keamanan untuk bisa menyelesaikan kasus dengan baik supaya menjadi pegangan hukum di negara ini dapat ditegakkan," terangnya.
Ia menegaskan, perjuangan menuntut kejelasan kasus ini bukan perjuangan satu agama tertentu lantaran kasus pembunuhan ini melukai kemanusiaan.
"Semua agama tidak menghendaki perbuatan buruk ke manusia apapun agamanya sehingga molornya dan terkesan ada pembiaran kasus ini tentunya menjadi keprihatinan kita bersama," imbuhnya.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Stevanus Satake Bayu menyebut, Polda Jateng dan Polrestabes Semarang masih berupaya mengungkapkan kasus Iwan Boedi.
Ketika disinggung terkait kendala pengungkapan kasus, pihaknya menyebut, masih dalam upaya mencari bukti-bukti.
"Kasus ini proses dalam penyidikan siapa pelakunya. Bantuan dan doa semoga lekas terungkap," katanya.
Ia juga masih komunikasi dengan penyidik untuk berkembang selanjutnya baik dari sketsa wajah atau hal lainnya yang berkaitan dengan perkembangan kasus.
"(Terkait dugaan orang besar?) Kita belum bisa memastikan itu tetapi kita berupaya untuk mengungkap kasus itu," jelasnya.
Sebelumnya, Iwan Boedi pegawai negeri sipil di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Semarang hilang pada 24 Agustus 2022.
Ia hilang tepat sehari sebelum dipanggil oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng sebagai saksi terkait kasus tukar guling lahan di Mijen kota Semarang.
Dua hari sebelum pemanggilan, mendiang Iwan Boedi juga terekam di lokasi sekitaran Marina, tetapi entah di sana bertemu dengan siapa.
Mayatnya kemudian ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada 8 September 2022 di lahan kosong penuh ilalang di Marina, Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat.
Polisi sudah menaikan kasus tersebut ke tahap penyidikan sejak 17 September 2022 sehingga penyidik perlu membuat terang siapa tersangka pembunuhan. (iwn)