TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Berjarak sekira 22 kilometer dari pusat Kota Kudus, pecinta kuliner dan wisata bisa menikmati sensasi makan entok di tengah sungai yang instagramable.
Destinasi wisata di Kabupaten Kudus dengan sajian lanskap pemandangan hijaunya Gunung Muria dipadu dengan nikmatnya sajian kuliner entok bisa didapatkan saat berkunjung ke Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.
Di tempat ini para pengunjung juga bisa menikmati kuliner entok dengan sensasi makan di atas aliran sungai yang jernih.
Baca juga: 168 Km dari Semarang, Kafe Baru Ala Tepi Pantai Bali di Tegal, Ada Pasir Putih di North Beach Cafe
Baca juga: 43 Km dari Kota Semarang, Ada Perkebunan Labu Butternut, Bentuk Mirip Torpedo dan Rasa Legit
Baca juga: 15 Km dari Salatiga, Gunung Gajah Telomoyo Spot Favorit Pilot Paralayang, Cocok Nikmati Rawa Pening
Untuk mencapai ke sana, pengunjung perlu menempuh perjalanan sekitar satu jam dari pusat kota Kudus menuju ke arah utara dengan rute jalan menanjak dan berkelok.
Namun tenang, akses jalan menuju lokasi seluruhnya sudah bagus dan beraspal.
Jaraknya dari alun-alun Simpang Tujuh sekitar 22 kilometer.
Pemandangan yang asri dibalut dengan segarnya udara khas pegunungan menjadikan Desa Rahtawu acap kali menjadi jujukan warga Kudus dan sekitarnya untuk berlibur.
Biasanya yang dicari saat berkunjung ke Desa Rahtawu adalah sajian kulinernya berupa olahan daging entok.
Sampai di Desa Rahtawu pengunjung akan mendapati banyaknya warung entok yang berjajar di sepanjang jalan.
Di antara warung yang menyajikan olahan daging entok yaitu milik Ngatri.
Di sini pengunjung bisa menikmati satu porsi daging entok lengkap dengan nasi seharga Rp 33 ribu.
Menu yang paling banyak dicari adalah rica-rica entok dan entok goreng sambel ijo.
Di warung milik Ngatri ini satu di antara warung di Rahtawu yang menyajikan makan ditemani dengan gemericik air sungai lereng gunung.
Sensasi kenikmatan menyantap olahan daging entok makin lengkap dengan indahnya pemandangan gunung berikut gemericik dari jernihnya aliran sungai, sebab di warung ini juga menyajikan meja dan kursi pengunjung tepat di atas aliran sungai.
“Sensasi makan di atas aliran sungai lereng gunung selain nikmat juga segar. Airnya jernih,” kata Dian seorang pengunjung asal Pati.