Narasi video tersebut menyebutkan, sifat Bripda AF berubah semenjak sudah menjadi aparat.
"Jika aku tidak mengenalmu, mungkin badanku tidak akan hancur seperti ini. Tangan dan mulutmu tidak mencerminkan manusia," tertulis dalam narasi video tersebut.
Dalam video itu juga memperlihatkan sebuah tangan dengan luka lebam-lebam.
"Sudah dihajar habis-habisan, ditinggalkan di jalanan posisi malam, wanita mana yang tidak sakit," lanjut narasi video tersebut.
Selain itu, video itu juga menunjukkan tangkapan layar percakapan WhatsApp yang diduga milik Bripda AF dan perempuan tersebut.
Dalam percakapan itu terlihat ancaman pembunuhan menggunakan pistol terhadap penerima pesan.
Unggahan tersebut lantas menuai berbagai komentar dari warganet.
Banyak yang mengecam perilaku Bripda AF apabila dugaan-dugaan dalam video tersebut benar adanya.
Konfirmasi Kepolisian
Kapolres PALI AKBP Khairu Nasrudin ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp mengatakan kalau dirinya baru mengetahui video tersebut.
Namun Nasrudin tidak menampik jika foto yang ada dalam video tersebut adalah anggotanya Bripda AF.
Disebutkan bahwa Bripda AF berdinas di satuan Shabara Mapolres PALI, Sumatera Selatan.
Nasrudin juga menjelaskan kini Bripda AF tengah diinterogasi oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam).
"Yang bersangkutan sedang diinterogasi oleh Propam, nanti setelah diperiksa baru bisa klarifikasi," ujarnya, dikutip dari Sripoku pada Senin (28/8/2023).
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Wanita Dianiaya oleh Oknum Polisi, Korban Dihajar Habis-habisan: Tidak Mencerminkan Manusia