Berita Kriminal

Tampang Tiga Oknum Paspampres yang Menculik Atau Membunuh Imam Masykur, Tingginya Cuma 160 CM

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampang 3 Oknum TNI Aniaya Imam Masykur Pria Aceh Hingga Tewas yakni Praka J, Praka HS serta Praka RM. Keberadaan Ponsel Imam Masykur Masih Misteri, Diduga Ada Percakapan Sebelum Pembunuhan.

TRIBUNJATENG.COM - Tampang tiga oknum TNI Paspampres yang menculik dan membunuh Imam Masykur (25) mendapat sorotan warganet.

Foto ketiganya di tahanan militer beredar dan yang menarik salah satu tersangka hanya memiliki tinggi 160 cm.

Hal itu menjadi sorotan warganet, bagaimana bisa tinggi 160 cm bisa lolos menjadi anggota TNI.

Baca juga: Tampang Oknum Paspampres dan Anggota TNI Pembunuh Imam Pemuda Aceh, Kakak Ipar Praka RM Terlibat

Baca juga: Sosok Korban Lain Oknum Paspampres Praka RM, Nyaris Meninggal Hingga Dibuang di Tol Cikeas

Selain itu, keberadaan ponsel milik Imam Masykur (25), warga Aceh yang menjadi korban penculikan dan penganiayaan oleh oknum TNI AD hingga meninggal, hingga kini masih misteri.

Polisi masih belum menemukan ponsel milik korban yang bisa dijadikan bukti tambahan dalam kasus yang melibatkan oknum Paspampres, Praka RM.

Imam Masykur dianiaya hingga meninggal oleh Praka RM dan dua oknum TNI yakni Praka HS dan Praka J.

Selain diculik dan dianiaya hingga tewas, Imam Masykur beserta keluarga sempat dimintai uang tebusan sebesar Rp 50 juta oleh para tersangka.

Imam Masykur dituduh mengedarkan obat-obatan ilegal.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigjen TNI Hamim Tohari, memastikan pihaknya masih terus menindaklanjuti kasus pembunuhan ini.

"Masih ada perangkat telepon genggam korban yang belum ditemukan, namun kita terus mencari itu sehingga bisa didapat data-data percakapan," jelas Hamim Tohari, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (29/8/2023).

"Sehingga bisa terungkap, barangkali ada hal-hal lain yang melatarbelakangi kejadian ini," imbuh dia.

Hamim Tohari memastikan kasus penculikan, pembunuhan, dan pemerasan ini dipicu masalah ekonomi.

 Menurut Hamim Tohari, ketiga tersangka berpura-pura menjadi polisi saat melancarkan aksinya.

Ketiganya berpura-pura menangkap korban yang disebut menjual obat-obatan ilegal.

"Memang saat ini yang lebih mengarah kepentingan ekonomi dengan berpura-pura menjadi aparat penegak hukum, yang kemudian melakukan penangkapan kepada korban yang dianggap pelaku sebagai pengedar obat-obatan," ujar Hamim Tohari.

Halaman
123

Berita Terkini