Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah menambahkan, pembagian Air Salamun sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Sedangkan kirab budaya Rebu Wekasan baru dirintis pada 2009 lalu.
Dia menyebut, Desa Jepang mempunyai keragaman budaya dan kerajinan yang potensial untuk dikembangkan lebih luas.
Di antaranya adalah Masjid Wali Al Ma'mur yang merupakan masjid peninggalan Sunan Kudus.
Keberadaan masjid ini dilengkapi kegiatan budaya di dalamnya harus dikonsep menjadi daya tarik wisata religi baru di Kabupaten Kudus.
Pihaknya juga mendorong pelaku kerajinan dan pelaku ekonomi kreatif di Desa Jepang agar bisa memanfaatkan peluang yang ada. Supaya kegiatan budaya bisa menghadirkan multiplier effect bagi kemajuan perekonomian masyarakat Desa Jepang dan sekitarnya.
"Kami berharap, tradisi budaya yang ada tetap dilestarikan dengan baik. Bisa menjadi penggerak perekonomian masyarakat sekitar," harapnya. (Sam)