Penganiayaan Anak Anggota DPR

Heboh Polisi Keluarkan Surat Kematian Dini Karena Sakit, Bukan Dianiaya Ronald Anak Anggota DPR

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah orang mengerumuni seleb TikTok Andin yang tergeletak di parkiran KTV Blackhole Surabaya, sebelum akhirnya meninggal.

TRIBUNJATENG.COM - Heboh pihak kepolisian sempat mengeluarkan surat kematian Dini Sera Afrianti karena sakit. 

Padahal Dini tewas karena dianiaya: diseret dan dilindas mobil oleh Gregorius Ronald Tannur anak anggota DPR. 

Kuasa Hukum yang mewakili korban dalam kasus penganiayaan ini berencana untuk melaporkan Polsek Lakarsantri ke Propam Polda Jatim.

Mereka merasa bahwa penanganan kasus ini tidak memadai dan mengandung potensi pelanggaran etika.

Kanit Reskrim dari Polsek Lakarsantri sebelumnya mengeluarkan pernyataan bahwa Dini Sera Afrianti meninggal karena sakit dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.

Pernyataan ini menimbulkan kebingungan dan pertanyaan tentang integritas penyelidikan.

Sosok asli Dini Sera Afrianti wanita tiktok yang disiksa sampai mati oleh anak anggota DPR RI. (handout dna)

Selain itu, dilansir KompasTV, keluarga korban juga berencana untuk melaporkan Gregorius Ronald Tannur terkait dengan laporan palsu yang diajukan olehnya saat meminta surat kematian di Polsek Lakarsantri.

Kasus ini semakin menjadi sorotan masyarakat, dan pihak berwenang diharapkan akan menangani kasus ini dengan adil dan tegas.

Sebuah video mengejutkan telah muncul yang menampilkan Gregorius Ronald Tannur, seorang anak anggota DPR yang saat ini menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap kekasihnya di Surabaya, Jawa Timur.

Dalam rekaman tersebut, Ronald terlihat sangat emosional ketika membawa korban ke rumah sakit.

Dalam adegan yang terekam dalam video tersebut, Ronald duduk di dalam mobilnya sambil menangis histeris.

Petugas rumah sakit berusaha untuk mengecek kondisi korban yang tampak sangat lemah.

Sebelumnya, Ronald telah meninggalkan korban di basement apartemennya, dan baru membawanya ke rumah sakit setelah mendapat teguran dari pihak keamanan apartemen.

Tindakan ini menuai kritik dari banyak pihak yang menyayangkan penanganan kasus ini.

Hasil otopsi yang dilakukan pada korban mengungkapkan adanya luka dan memar di berbagai bagian tubuhnya, yang diyakini sebagai akibat dari penganiayaan.

Halaman
1234

Berita Terkini