"Kan sudah diadakan pemilihan dan dia kalah, pemilihnya (pendukung) cuman 7 KK."
"Jadi sebelum itu dia sudah datang ke desa maksa minta tanda tangan pengen jadi RT."
"Terus kami bilang ini sudah beres ngadain pemilihan dan kalah jadi harus menerima," bebernya.
Baca juga: Mengenalkan Kampus Indonesia Mini, UKSW Sambut Hangat Campus Tour SMA BPK Penabur Bogor
"Sampai akhir kejadian dia mengadang truk sampah itu."
"Alasannya kenapa truk sampah lewat perumahan, jalan saya bisa rusak."
"Warga geramlah."
"Kan yang ngebangun jalan itu juga warga karena developer waktu itu tidak bertanggung jawab," sambungnya.
Tak hanya itu, pasutri tersebut pernah membongkar tempat penampungan sampah atau TPS di perumahan tersebut.
Jadwal pengangkutan sampah pun dilakukan 2 kali dalam sepekan atau pada Selasa dan Jumat.
Namun, pasutri dan pendukungnya tetap menolak.
Warga khawatir nanti truk sampah diadang lagi pada Jumat (6/10/2023).
Sehingga, warga turun ke jalan mengawal truk sampah serta mengadakan orasi dan akhirnya viral.
"Dari kejadian tersebut, salah satu warga perumahan memviralkan."
"Pada Jumat itu truk sampah dikawal ama warga."
"Saya juga sudah memberi penyampaian ke pasutri itu terkait pemilihan RT, bagaimana lagi ada yang kalah ada yang menang," terangnya.