Berita Kudus

Playdate Yuk Main Cara Menekan Penggunaan Gadget dan Games Anak-anak Kudus

Penulis: Saiful Ma sum
Editor: Catur waskito Edy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah anak di Kudus bermain bersama dalam program playdate yang digagas Komunitas Bermain dan Belajar Anak 'Yuk Main', baru-baru ini.

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terdapat sebuah komunitas yang berorientasi mengajak anak-anak bermain dengan hal-hal yang sederhana.

Komunitas tersebut bernama Komunitas Bermain dan Belajar Anak 'Yuk Main'.

Yuk Main saat ini berusia 8 tahun dan sudah memiliki delapan relawan yang ikut terlibat langsung dalam program-program yang dijalankan.

Komunitas tersebut digagas oleh dua orang aktivis bernama Dini Puspa Sari (40) dan Lilik Erfana (42) pada 18 Desember 2015 lalu. 

Program rutin yang dijalankan Komunitas Yuk Main adalah playdate. Yaitu program bermain bersama anak-anak yang dilakukan setiap sebulan sekali dengan mengangkat tema berbeda-beda.

Lokasi bermain pun menyesuaikan dengan tema yang ditentukan. Misalnya, lomba mewarnai, games tradisional, bermain keterampilan (craft), dan beberapa tema bermain lainnya. 

Dini Puspa Sari mengatakan, Yuk Main merupakan komunitas non profit yang bergerak untuk memberikan fasilitasi kepada anak-anak. Mulai dari usia 3-5 tahun, 6-9 tahun, dan 9-11 tahun. 

Setiap mengadakan kegiatan, biaya operasional ditanggung bersama dari peserta kembali ke peserta. 

"Yuk Main ingin memberikan pilihan kepada orangtua dan anak-anak, dari pada anak mengisi waktu libur dengan monoton televisi, main games, dan bermain gadget, bisa dialihkan dengan mengajak bermain. Orangtua juga diikutsertakan dalam sesi tersendiri," terangnya, Selasa (17/10/2023).

Lilik Erfana menambahkan, selain playdate juga terdapat program Yuk Main Literasi. 

Program ini mewadahi anak-anak untuk belajar menulis. Sejauh ini sudah dilaunching tiga buku pada sesi pertama, kedua dan ketiga kurang lebih 350 eksemplar. 

Buku pertama dilaunching pada 2019 berjudul Keseruan Bermain dan Belajarku. Berisi tentang kumpulan cerita anak yang sudah ikut playdate.

Buku kedua dilaunching pada 2021 berjudul Pelangi Kala Pandemi. berisi cerita pengalaman anak-anak saat menjalani pandemi covid-19. 

Buku ketiga berbentuk komik dilaunching pada 2023 dengan judul Komik

Pertamaku. Berisi tentang cerita anak-anak disertai gambar dengan tema bebas. 

"Saat ini dalam proses editing buku keempat. Berisi tentang kumpulan cerpen bebas karya anak-anak, akan dilaunching Desember tahun ini," ujarnya. 

Dini dan Lilik berharap, Komunitas Yuk Main bisa menjadi jembatan bagi orangtua menggali skill dalam mengajak bermain anak. 

Orangtua bisa mendapatkan pengalaman menarik dengan mengupgrade skill yang dimiliki agar bisa terlibat langsung dalam setiap proses bermain anak. 

Dengan cara memanfaatkan barang-barang sederhana yang bisa dikreasikan menjadi permainan menarik, supaya anak tidak ketergantungan pada dunia elektronik dan internet. 

Keduanya berupaya mengembangkan program-program di dalam Komunitas Yuk Main agar bisa menjangkau anak-anak lebih luas lagi. 

Mengedukasi masyarakat hingga ke tingkat pedesaan supaya bisa membersamai anak melalui permainan yang positif. 

"Kami ingin kegiatan Yuk Main bisa membawa pengaruh positif bagi keberlangsungan tumbuh kembang anak. Dengan berbagai permainan sederhana, seperti contoh menggunakan bahan dasar kertas disulap menjadi sarana bermain yang menarik," tutur Lilik. (Sam)

Baca juga: Lirik Lagu Antara Okaay

Baca juga: Kesaksian Robi Penumpang Eksekutif KA Argo Semeru: Ada Benturan Keras di Sisi Kiri, Tiba-tiba Oleng

Baca juga: 7 Perjalanan Kereta Terlambat Imbas Anjloknya Kereta Argo Semeru Tujuan Jakarta

Baca juga: Tak Hanya Gibran, Ini Daftar 30 Kepala Daerah Usia di Bawah 40 Tahun yang Bisa Maju Pilpres 2024

Berita Terkini