Berita Kriminal

Kisah Pilu Anak Broken Home, Rujuknya Ayah dan Ibu Justru Jadi Awal Maut Menjemputnya

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI BROKEN HOME

Fitriah, ibu korban menangis histeris saat tahu anaknya tewas dibunuh ayah sang suami.

"Ya Allah, saya kerja tanpa berhenti, hanya untuk menghidupi anak-anak saya, tega sekali pembunuh itu, ya Allah, ya Allah," tangis Fitriah yang histeris saat Kompas.com menemuinya di rumahnya Lingkungan Karang Kemong, Cakra Barat, Kota Mataram, Minggu (22/10/2023).

Ia mengaku saat penganiayaan terjadi sedang bekerja menjadi pembantu rumah tangga.

"Saya juga bangunkan dia dan memintanya bersiap mengenakan pakaian adat khas Sasak (Lombok) Lambung, mengikuti pekan budaya di sekolah tiap Sabtu pagi."

"Anak saya itu sempat minta uang sebelum ke sekolah, saya kasih," tutur Fitriah dengan suara bergetar.

Setelah anaknya berangkat sekolah, dia pun pergi bekerja seperti biasanya. Fitriah sempat pulang sebentar dan korban kembali minta uang untuk beli lingquine (stik untuk pasta yang bisa dibeli bijian oleh anak anak).

Fitriah memberikan Rp 10.000 pada korban yang kembali bermain-main. Saat Fitriah bekerja, sang suami meneleponnya beberapa kali.

"Dia nelpon saya dan tanya kapan kembali, saya bilang masih kerja. Beberapa saat lagi, dia menelepon kembali dan tanya saya kapan kembali, saya jawab dengan nada tingga belum, karena masih kerja," cerita Fitriah.

Pada pukul 17.00 Wita, sang suami kembali menelepon sambil menangis dan berulang kali menyebut nama korban.

Karena panik ia pun pulang ke kos dan anaknya sudah dibawa ke RS RISA. Ia pun syok saat tahu anaknya dinyatakan meninggal dunia.

"Saya mau dia dihukum mati, dia pembunuh, dia pembunuh itu, hukum mati dia," teriak Fitriah yang berusaha ditenangkan keluarganya.

Saat mengantar jenazah putrinya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk di autopsi, Fitriah terus berteriak dan memaki maki suaminya.

Kepada polisi, Fitriah mengatakan suaminya memiliki riwayat depres karena pernah kecelakaan saat bekerja. Selama ini hubungan pernikahan mereka renggang dan baru rujuk sekitar satu bulan terakhir. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah di Mataram Bunuh Anaknya, Sempat Berdalih Korban Jatuh di Kamar Mandi"

Berita Terkini