Dewan Komisioner OJK, Dian Ediana Rae, menyebutkan bahwa OJK mengawasi seluruh lembaga keuangan. Adapun masyarakat harus bisa mengakses itu.
"Semakin meningkatnya inklusi keuangan itu, misal dari 80 persen kemudian menjadi 90 persen hingga nanti akhirnya bisa 100 persen, itu tanda-tanda kita menjadi maju khususnya perekonomian," kata Dian.
Dian turut menyampaikan pentingnya literasi dan inklusi keuangan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
“Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung pada dua hal jika dilihat dari aspek keuangan, yakni literasi atau mengerti memahami risiko dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyampaikan bahwa kolaborasi antar stakeholder dilakukan agar Kota Semarang terus maju sesuai tagline "Semarang Hebat".
Di antaranya melalui peluncuran Semarang Great Sale, yang merupakan agenda tahunan untuk mendorong konsumsi masyarakat agar pertumbuhan ekonomi Semarang tetap terjaga.
"Kami Pemerintah Kota terus berupaya untuk memberikan layanan terbaik bagi warga, salah satunya melalui event diskon berbagai merchant yang ikut dalam Semarang Great Sale kali ini. Semarang Great Sale ini akan berlangsung tanggal 1-31 November 2023 dengan kemudahan transaksi menggunakan QRIS. Tentunya, melalui ini harus beramai-ramai supaya multiplier effect-nya terasa bagi masyarakat," kata sapaan akrab Mba Ita.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Junanto Herdiawan menambahkan, tugas Bank dan OJK sendiri saling berkaitan, sehingga dibutuhkan kolaborasi dalam upaya untuk mengedukasi masyarakat.
"Paling penting kita melakukan verifikasi kepada yang berwenang pemberi izin. Untuk penyelengara jasa pembayaran, verifikasinya ke Bank Indonesia. Kemudian pinjaman online, verifikasi ke OJK. Jadi bila sudah terdaftar, langkah pertama adalah verifikasi yaitu cek dan cek, jadi kami ajak masyarakat untuk berhati-hati," imbuhnya.
Dapat Sambutan Antusias Masyarakat
Semarak gelaran The Jewel of Central Java di Lapangan Simpanglima Semarang berlanjut hingga Minggu (29/10).
Tampak mulai instansi, industri jasa keuangan, hingga masyarakat umum berdatangan.
Rangkaian edukasi dikemas dalam berbagai kegiatan mulai zumba, doorprize, hingga berbagai macam kuis.
Satu di antara pengunjung, Dian warga Klipang Semarang mengatakan ia datang ke acara tersebut sembari berjalan santai menikmati Car Free Day (CFD) di kawasan tersebut.
"Tadi saya ikut jawab kuis di stan BI dapat hadiah kaos," kata Dian semringah.