Keduanya direncanakan menikah dengan tata cara adat dan budaya Bungtiang pada Sabtu (4/11/2023).
Pernikahan terpaksa batal karena Tiwi menghilang pada Jumat (3/11/2023).
"Tapi pada H-1 sebelum acara begawe (acara syukuran pernikahan, red) itu, si mempelai wanitanya kabur," kata Lalu Huzaini seperti dilansir dari Tribunnews.com, Kamis (9/11/2023).
Lalu mengatakan, pihak keluarga mempelai pria dibuat kecewa dengan tingkah Tiwi.
TGH Khitbul Umam sudah mempersiapkan acara secara matang.
Bahkan dua sapi sudah disembelih untuk hidangan begawe.
Batalnya pernikahan juga membuat geger masyarakat Desa Bungtiang.
Baca juga: Gadis di Lombok Timur Hamil 6 Bulan Diperkosa Ayah Tiri, Perbuatan Bejat Terjadi di Rumah Nenek
Baca juga: TKI Asal Lombok Dipulangkan dari Arab Saudi dalam Kondisi Lumpuh dan Tak Bisa Bicara
Minta Ganti Rugi
Keluarga TGH Khitbul Umam telah melaporkan kejadian ini kepada pihak pengurus Desa Bungtiang.
Sebagai Kepala Desa, Lalu Huzaini ditemani beberapa tokoh masyarakat mendatangi Kepala Desa Kalijaga Selatan guna meminta penjelasan.
Keanehan mulai muncul karena pihak dusun tidak mengetahui rencana pernikahan tersebut.
Usut punya usut, keluarga Tiwi tidak memberitahu pengurus desa.
Selain itu, calon pengantin wanita juga tidak berada di rumah saat didatangi.
"Dari pihak pemerintah desa, dalam hal ini kepala wilayah juga tidak tahu kalau ada yang mau menikah."
"Ini karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya," urai Lalu Huzaini.