TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Polda Jawa Tengah mengubah skema patroli kegiatan kepolisian menjelang pemilu 2024.
Diubahnya pola patroli ini bertujuan untuk menekankan netralitas institusi Bhayangkara dalam perhelatan pesta demokrasi.
"Kami ubah polanya, jadi tiap patroli akan melakukan komunikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan sehingga menciptakan suatu netralitas," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi selepas acara deklarasi pemilu damai Ditbinmas bareng komunitas di di Legacy Convention Hall, Hotel Plampitan, Kota Semarang, Kamis (23/11/2023).
Sebelumnya, patroli polisi ke beberapa kantor partai politik di Solo dinilai tak wajar.
Kendati hal itu sudah dibantah oleh kepolisian setempat, kasus itu menjadi atensi Kapolda.
Kapolda mengatakan, para anggota dibekali kemampuan ketika penempatan dalam menangani baik di tempat, orang, barang maupaun kegiatan kepemiluan.
"Kehadiran Polri suatu reprsentasi negara dalam keamanan bukan ada hal lainnya," ucapnya.
Di sisi lain, Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Jawa Tengah menggalang 350 komunitas untuk melakukan deklarasi pemilu damai 2024.
Ratusan komunitas tersebut berasal tokoh agama, organisasi masyarakat, tokoh pemuda, mahasiswa, ojek online, perguruan silat, dan lainnya.
Terdapat lima poin yang disepakati antara Polda dengan komunitas, di antaranya yakni mewujudkan Pemilu 2024 secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
"Mereka dibekali untuk menciptakan pemilu damai jadi nanti mereka masuk dari bagian satgas cooling system di bawah kendali Ditbinmas," ujar Kapolda Jateng.
Kapolda mengatakan, terdapat lima poin yang ditanda tangani bersama yakni seluruh elemen masyarakat yang hadir berkomitmen untuk mewujudkan Pemilu 2024 sebagai sarana integrasi bangsa
Mewujudkan Pemilu 2024 secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.
Mentaati peraturan dan ketentuan Pemilu 2024 sesuai undang-undang yang berlaku.
Menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.