Emak-emak tersebut datang mengaku sebagai petugas dari DKK Sragen.
Dia sudah datang sekira 4-5 kali setiap 3 bulan sekali.
Karena bukan warga sekitar, Dini pun tidak berani menolak permintaan emak-emak tersebut.
Lantaran, setiap bulan juga ada tarikan iuran sampah dan ronda dari kampung sekitar.
Dini hanya bisa melayani permintaan emak-emak tersebut, meski tidak tahu obat yang dijual akan digunakan untuk apa.
Pasalnya, kamar mandi di toko tersebut tidak menggunakan bak mandi.
"Sudah ditanyakan ini untuk apa, katanya untuk pencegahan DBD."
"Padahal di sini kan pakainya shower, tidak pakai bak."
"Saya tanya, terus ini buat apa?"
"Dia bilang ya nanti buat mandi bisa, itu nanti ditaruh di bak atau ember bisa," katanya.
Dini pun sempat menaruh curiga saat menanyakan iuran tersebut kepada ketua RT setempat.
Dan ternyata, dari pihak RT maupun kelurahan tidak ada yang menarik iuran tersebut.
"Iya, ngakunya dari DKK Sragen, ke sini sudah 4 sampai 5 kali," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pelaku Penipuan Modus Program PSN di Sragen Tertangkap, Tak Dipolisikan, Diminta Minta Maaf ke Toko
Baca juga: Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2024 Disepakati Rp 93,4 Juta
Baca juga: Inilah Sosok Matheus Moresche, Rumornya Bakal Gantikan Peran Fernando Rodriguez di Persis Solo
Baca juga: Tubuh Pria Pemulung Ditelanjangi, Kedua Tangannya Diikat di Tiang, Kepergok Warga Hendak Bobol Rumah
Baca juga: Dosen Unand Pelaku Pelecehan 8 Mahasiswi Resmi Dipecat, dari Kursi Dosen dan ASN