Berita Nasional

Penampakan Asli Pedang Pangeran Diponegoro, Ternyata Selama Ini Disimpan di Belanda

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Patung pangeran Diponegoro

Klewang Diponegoro kemudian tampil dalam koleksi Paleis Het Loo sebagai "pedang Hendrik de Kock" pada 1970-an.

"Kadang-kadang dinyatakan bahwa pedang itu milik Diponegoro, tetapi itu tidak membuat orang tertarik," jelas Verhoeven.

Klewang Diponegoro direbut di medan perang

Verhoeven menyampaikan, pihaknya sempat mencari informasi mengenai benda-benda milik Diponegoro yang hilang selama perang.

Berdasarkan Arsip Nasional di Den Haag terdapat sebuah surat yang dikirimkan oleh Letnan Kolonel Joseph Ledel.

Ia adalah pimpinan pasukan Belanda yang berkonfrontasi dengan Pangeran Diponegoro pada 26 Juni 1829.

Merujuk surat tersebut, panji-panji, kuda, arsip, dan pedang Diponegoro jatuh ke tangan Belanda.

Ledel kemudian mengirim ajudannya beserta benda-benda tersebut kepada De Kock.

Dengan catatan sejarah tersebut, klewang yang berada di Museum Bronbeek bisa dipastikan berasal dari senjata pribadi Diponegoro.

Klewang milik sang pangeran direbut di medan perang beserta gagang dan sarungnya yang merupakan buatan Belanda.

"De Kock pasti sangat bangga telah memenangkan Perang Jawa," ungkap Klein Nagelvoort.

"Seperti prajurit yang tak terhitung jumlahnya selama berabad-abad, ia menyimpan lambang lawan utamanya sebagai kenang-kenangan kemenangan."

"Mungkin juga sebagai bentuk penghormatan kepada Diponegoro," tambahnya.

Belum dipulangkan ke Indonesia

Meski klewang Diponegoro telah teridentifikasi di Belanda, senjata tajam ini belum kembali ke pangkuan Indonesia.

Halaman
1234

Berita Terkini