Iya menjelaskan, pihak berwenang dapat mengambil langkah yang tepat dan cepat dalam menangani persoalan Rohingya.
Karena masyarakat Sabang sendiri sedang mengalami tekanan ekonomi akibat inflasi, jadi jangan tambahkan persoalan baru.
"Pihak berwenang diminta segera tangani persoalan ini kalau tidak masyarakat sendiri yang beraksi dengan memaksa menaiki kembali mereka ke kapal.
Karena ekonomi masyarakat sendiri tak menentu akibat inflasi, jadi jangan ditambah persoalan ini lagi," jelasnya.
Sebagai manusia, lanjut Dofa, secara kemanusiaan semua kasian, namun hal seperti ini tidak boleh dibiarkan.
Masyarakat yang melihat memberikan bantuan makanan dan pakaian layak sesuai kemampuannya.
"Memang sebagai manusia kita semua melihat mereka kasihan dan masyarakat pun membantu sekedarnya baik dalam bentuk makanan maupun pakaian layak pakai.
Akan tetapi pihak berwenang harus cepat mengurus orang-orang Rohingya ini," pintanya.
Sementara itu, dari pihak yang berwenang belum ada keputusan terkait tindak lanjut apakah tetap di Sabang atau akan di kirim keluar Sabang.(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Cerita Rohingya Terdampar di Sabang, Harus Bayar Baru Boleh Naik Kapal, Ada 6 Kapal Lagi di Laut