"Dalam proses klarifikasi tersebut semua berjalan lancar. Kami juga jelaskan kalau ibu sedang ada kegiatan di luar kota," kata Herviando, Sabtu (2/12/2023).
Usai klarifikasi, Harviando meninggalkan Kantor Panwascam Sukodono.
Tak berselang lama, sekitar 5 menit kemudian, ada telepon dari DS dan meminta ketemuan.
"Karena dia minta ketemu, saya tunggu di dekat minimarket utaranya Kantor Kecamatan Sukodono. Di sana dia mengajukan negosiasi uang. Sambil membawa map berisi dokumen kegiatan dan pasal pelanggaran," ungkap Harviando.
Harviando yang ditemani Totok Subianto salah seorang anggota tim pemenangan Nurhendriyati Ningsih, mencoba menyodorkan uang Rp 500 ribu kepada petugas panwascam itu.
Namun ditolak, karena nilainya terlalu kecil. DS minta Rp 7,5 juta.
"Kami juga diberi batas waktu hingga pukul 23.00 WIB (27/11/2023), untuk memenuhi permintaan uang Rp 7,5 juta itu," urai Totok.
Dia kemudian berkonsultasi dengan pengurus DPD Partai Nasdem.
Tapi, tetap tidak ada solusi untuk memenuhi permintaan oknum Panwascam Sukodono itu.
Totok kemudian nekat menggadaikan sepeda motornya senilai Rp 5 juta.
Uang yang didapat masih kurang. Jam sudah menunjukan pukul 22.00 WIB.
Totok kemudian tetap ketemu dengan DS di kawasan Puspa Agro. Harapannya DS bisa dinego di tempat.
"Saat bertemu itu saya siapkan uang Rp 3,5 juta dalam wadah amplop. Uang tersebut diterima langsung oleh DS. Kami juga punya rekaman video," ujarnya.
Atas peristiwa ini, Caleg Nasdem Nurhendriyati Ningsih mengaku akan melaporkan kejadian dugaan pemerasan tersebut kepada Bawaslu Sidoarjo.
"Kami juga berencana Komisi A DPRD Sidoarjo akan melakukan hearing dengan Bawaslu Sidoarjo terkait masalah ini," ujarnya.