Sebelum ke Griya Lansia, Pak Totok tinggal di rusunawa di daerah Surabaya numpang di kerabatnya.
Ternyata, 2 anak kandung tersebut merasa sakit hati karena sejak kecil tidak pernah mendapat perhatian dari Pak Totok dan merasa diabaikan.
DUA ANAK KANDUNG SERAHKAN AYAHNYA SECARA TOTAL KE GRIYA LANSIA.
*Mereka bilang, kalau ayah saya meninggal, saya tidak usah dikabari.Langsung dikubur saja.
Siang ini saya mewakili Griya Lansia, menerima penyerahan seorang ayah (namanya pak Totok) yang menderita sakit stroke. Mirisnya, pak Totok diserahkan total ke Griya Lansia, oleh dua anak kandungnya sendiri. Bernama Desy dan Deny (tampak foto).
Diserahkan secara keseluruhan sampai kematian ayahnya tiba, dan jika tertakdir meninggal di Griya Lansia, dua anak ini menyatakan tidak perlu dikabari.
Silahkan langsung dikubur.
Pernyataan mereka yang tidak bersedia merawat ayahnya itu, dituang dalam surat pernyataan diatas materai dan ditandatangani dua saksi.
Pak Totok tidak punya rumah, tinggal di Rusunawa Bandarejo Sememi Surabaya, numpang di kerabatnya.
Ia sesungguhnya terlantar karena anaknya tidak peduli. Setelah kami gali, apa penyebab dua anaknya tidak mau merawat? Jawabnya; ketika kecil ayah mengabaikanku. Kurang lebih begitu.
Setiba di Griya Lansia Khusnul Khatimah, Pak Totok langsung mendapat perawatan
Setelah tiba di Griya Lansia, Pak Totok langsung dirawat oleh petugas.
Rambut Pak Totok dicukur dan dimandikan.
Terlihat wajah Pak Totok lebih segar.