Baiq Mahnep percaya bisa laku berjualan barang berkat pengalamannya sejak 1999.
"Setiap bule lihat saya dia pasti akan tertarik membeli kepada saya daripada teman-teman saya," imbuh Mahnep.
Baiq Mahnep mengaku belajar pelafalan bahasa asing dari bule yang ditemuinya.
Kemudian ia belajar cara menulisnya.
Hal ini karena menurutnya banyak pedagang yang hanya bisa pengucapan namun tidak tahu cara penulisannya.
"Setelah kita pelajari pengucapannya terus kita pelajari tulisannya untuk bahasa-bahasa dasar seperti apa kabar dan sebagainya," beber Mahnep.
Karena sudah sering berinteraksi dan puluhan tahun berjualan maka dia hafal asal negara bule itu hanya dengan melihat sekilas wajahnya.
Baiq Mahnep pernah kuliah Pendidikan Bahasa Inggris di IKIP Mataram namun tidak selesai.
Baiq Mahnep menikah tahun 2015 dan dikaruniai satu orang anak meskipun rumah tangganya harus kandas pada tahun 2017.
"Di Kawasan Kuta Mandalika ini cuma saya yang bisa 8 bahasa. Mungkin kalau yang dari luar Kuta ada," sebut Baiq Mahnep.
Diketahui, meskipun rata-rata pedagang asongan di Kawasan Mandalika mahir berbahasa Inggris, namun ia satu-satunya yang menguasai delapan bahasa.
Baiq Mahnep mengungkapkan, dengan kemampuan menguasai delapan bahasa membuat para turis tertarik pada dirinya sehingga dagangannya mudah laris.
"Setiap bule lihat saya dia pasti akan tertarik membeli kepada saya daripada teman-teman saya," imbuh Mahnep.
Adapun daftar bahasa yang ia kuasai adalah bahasa Inggris, Italia, Spanyol, Perancis, Jerman, Belanda, Rusia, dan Jepang.
"Semua bahasa ini saya tidak cari dimana-mana. Tidak aku cari di Facebook atau buku. Saya belajar langsung dengan bule karena banyak customer yang dari Italia, Spanyol Perancis dan sebagainya," jelas Baiq Mahnep.
Baca juga: Mimpi Berbicara dalam Bahasa Asing, Pertanda Apa?