Berita Viral

Viral Wisatawan Protes Ormas PP Pungut Tarif Mahal Masuk Pantai Cemoro Sewu

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral video yang menampilkan sejumlah warga protes karena organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila memungut biaya mahal masuk ke pantai Cemoro Sewu di Bengkulu.

"Memang sudah terlalu mahal, mas. Kalau kami desa yang mengelola paling besar Rp 10 ribu, itu sudah termasuk parkir," ujar Nopan.

Tim gabungan terdiri Polsek Sukaraja, Kades Kungkai Baru dan ormas Pemuda Pancasila saat mengecek lokasi yang diperbolehkan untuk lokasi kegiatan di Pantai Cemoro Sewu yang viral diprotes warga karena patok tarif mahal. (HO/TribunBengkulu.com)

Nopan pun mengakui bahwa biaya yang dipatok Pemuda Pancasila sudah termasuk pungutan liar (pungli) karena melebihi standar yang ditetapkan.

Biasanya, pihak desa mematok harga sebesar Rp10.000 per sepeda motor dan Rp15.000 per mobil sudah termasuk parkir.

Sementara, ketika dikelola Pemuda Pancasila, biaya masuknya jadi Rp15.000 per orang, sementara biaya parkir Rp10.000-Rp15.000 per kendaraan.

Belum lagi lapak pedagang yang dipatok sebesar Rp150.000.

"Kalau seperti ini buruknya pantai kami. Imbasnya orang malas lagi berkunjung," tutu Nopan.

Nopan menambahkan, dengan tarif biaya masuk banyak pengunjung putar balik akibat ini ujar Nopan.

Sehingga, dirinya berharap ke depannya pengelolaan pantai Cemoro Sewu dikelola oleh desa. Sehingga tidak terulang lagi insiden seperti ini.

"Tadi langsung dibubarkan polisi, begitu mengetahui kejadian ini," kata Nopan.

"Sehingga saat ini untuk masuk ke pantai Cemoro Sewu gratis tidak ada dipungut biaya," tutupnya

Dibubarkan Polisi

Polsek Sukaraja langsung turun ke lapangan untuk membubarkan kegiatan Pemuda Pancasila di Pantai Cemoro Sewu setelah mengetahui kejadian dalam video yang viral.

"Iya, kami langsung kami hentikan tadi. Karena tidak sesuai lagi dengan kesepakatan awal," kata Kapolsek Sukaraja, Iptu Catur Teguh, Senin.

Menurut Catur, selain karena harga tiket masuk yang diprotes warga, lokasi tersebut juga masuk ke dalam kawasan Cagar Alam.

"Kesepakatan awal, kami bersama tim. Ada Danramil Periukan, BKSDA Seluma dan Kepala Desa Kungkai Baru sudah menunjukan lokasinya," tutur Catur.

Halaman
123

Berita Terkini