TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Banyak cara dilakukan Sutikno Miji (59) warga Tambangan, Mijen, Kota Semarang untuk menghindari konflik dengan anaknya.
Namun, setelah sekian lama, pertengkaran kembali pecah.
Dan kali ini berakhir dengan tewasnya si anak, Guntur Surono (22).
Sutikno pun tak bisa menahan isak tangisnya saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Selasa (2/1/2024).
Baca juga: Rencana Sutarini Gagal Total, Ia Dibunuh dan Dimutilasi Suami Sendiri Sebelum Pulang Kampung
Baca juga: Israel Brutal Bom Markas Bulan Sabit Merah, WHO Sebut Kondisi Gaza Sulit Diungkap dengan Kata-kata
Ia hadir sebagai tersangka karena telah membunuh anaknya.
Perbuatan itu dilakukan oleh Sutikno yang gelap mata melihat tingkah anaknya yang sudah mengancam keselamatan anggota keluarga lainnya.
"Iya, dia (korban) ancam mau bunuh adik dan ibu kandungnya, maka saya pilih duel sama anak saya demi keselamatan keluarga yang lain," ujar Sutikno.
Duel maut bapak anak ini terjadi di rumah mereka di RT2 RW1 Tambangan, Mijen, Kota Semarang, Senin, 1 Januari 2024 sekira pukul 15.00.
Pemantik persoalan ini ketika korban pulang ke rumahnya dalam kondisi mabuk.
Ketika di rumah, korban terus meracau hingga adu mulut sama adiknya berinisial JW (18).
Tiba-tiba ibu korban atau istri tersangka berteriak meminta tolong kepada tersangka yang sedang membuat sambal di dapur.
"Anak saya itu sudah mabuk selama tiga hari sama ngepil. Pulang malah mau bunuh adiknya, sempat mau mukul pakai palu. Saya pisah malah dia ambil pisau di meja mau ditusuk ke adiknya. Adiknya saya suruh pergi," katanya.
Selepas saksi pergi, mereka berdua akhirnya berduel.
Duel dimenangkan sang bapak yang sudah memendam lama angkara murka di hatinya melihat tingkah anaknya yang tak kepalang.
"Kami sudah biasa diancam dan dipukuli oleh korban, ketika kejadian maksud saya hanya melumpuhkan saja, Saya lupa diri, mau lumpuhkan saja biar tak bikin onar. Sampai kejadian tak bisa mengendalikan emosi ternyata sampai tak bernyawa," katanya.