Bibinya itu terkadang tinggal di rumahnya di Desa Kwaderan, Kecamatan Kajoran, Magelang.
Kadang ia juga tinggal di rumah suaminya di Dusun Karanganyar, Desa Krasak, Kecamatan Salaman, Magelang.
Namun, setelah salah satu anak korban mengantar ke kantor Desa Krasak pada 15 Desember 2023, ibu tiga anak itu tidak bisa dihubungi.
"Saya dikabari hari Senin (18/12/2023) katanya (korban) enggak pulang ke rumah (di Kwaderan). Sudah pergi dari malam Sabtu (Jumat, 15/12/2023)," ujar Riski, Jumat (5/1/2024).
Pada Senin, Riski dan kerabatnya mendatangi rumah Surohmat untuk menanyakan keberadaan korban.
"Keterangan Pak Rohmat sendiri (menyatakan korban) tidak ke rumahnya," ucapnya.
Hingga akhirnya hari ini dia mendapatkan informasi bahwa bibinya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan terkubur di selokan di kebun ketela di Dusun Karanganyar.
"Ini, kan, laporan kehilangan sudah hampir tiga minggu. Kami agak kecewa dengan laporan yang sudah dibuat ke kepolisian, tapi tidak ada tindakan cepat," tutupnya.
Dijerat dengan selendang
Ternyata mayat korban ditemukan setelah polisi menangkap Surahmat pada Kamis (4/12/2024) malam.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Magelang, Kompol Rifeld Constantien Baba mengatakan pelaku terlihat gemetar saat ditangkap polisi.
Lalu pelaku pun mengaku telah membunuh istrinya yang baru sebulan ia nikahi pada Jumat (15/12/2023).
Baca juga: Misteri Temuan Mayat Membusuk di Blitar, Ragil Dibunuh Karyawannya Sendiri, Motif Sakit Hati
Selain itu pelaku mengaku membunuh korban dengan cara menjerat leher istrinya dengan selendang.
Ia menjerat leher korban dengan selendang. “Selokan itu tempat buangnya,” kata Rifeld.
Terkait hasil otopsi, dia belum bisa menyampaikan secara detail. “Tapi, wajahnya bengkak-bengkak,” imbuh dia. (*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com