Kriminal Hari Ini

NA Bu Dosen di Kota Sorong Ditangkap, Edarkan Uang Palsu Pecahan Rp50.000 Hasil Cetak Sendiri

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan uang palsu pecahan Rp50.000 yang beredar di Kota Sorong Papua.

TRIBUNJATENG.COM, SORONG – Berawal dari kecurigaan pemilik konter BRI Link, kasus peredaran uang palsu di wilayah Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya akhirnya terbongkar.

Seorang terduga pelaku pengedar uang palsu itu sedang melakukan transaksi dengan jumlah Rp 3,5 juta.

Dari laporan itu, polisi pun dikejutkan dengan sosok wanita yang mengedarkan uang palsu tersebut.

Terduga pelaku adalah seorang dosen di Kota Sorong Papua.

Tak cuma mengedarkan, dosen wanita berinisal NA itu juga mencetak sendiri uang palsu pecahan Rp50.000 sejak 2019.

Namun, diklaim oleh pelaku, uang yang dicetaknya itu baru diedarkan pada awal tahun ini karena dalam kondisi sedang terlilit utang.

Baca juga: Inilah Tampang Bambang Yuwono, Produsen Uang Palsu Yang Beraksi di Cilacap

Baca juga: Nasib Apes Mbah Ti, Lansia Penjual Buah Usia Senja, Malah Jadi Sasaran Pengedar Uang Palsu

Identitas pelaku pengedar uang palsu di Kota Sorong, Papua Barat Daya akhirnya terungkap.

Tersangka NA (45) ternyata berprofesi sebagai seorang dosen.

Kapolres Sorong, AKBP Yohanes Agustiandaru mengatakan, setelah dilakukan penggalian keterangan lebih lanjut, terungkap motif pengedaran uang palsa oleh NA (45) lantaran terdesak utang.

“Motif NA (45) melakukan aksinya ini memang masalah ekonomi yaitu membayar utang,” ujar AKBP Yohanes Agustiandaru seperti dilansir dari TribunAmbon.com, Senin (15/1/2024).

Uang palsu tersebut, kata AKBP Yohanes, dicetak sendiri oleh tersangka NA.

Kemudian uang palsu tersebut diedarkan sendiri olehnya dan masih di lingkup Kabupaten Sorong.

Mantan Kapolres Teluk Wondama itu pun mengatakan, NA sudah mencetak uang palsu sejak 2019, namun NA mengaku baru pada 2024 ini pertama kali NA gunakan bertransaksi.

“NA (45) mencetak uang palsu ini sudah dari 2019 dan ini baru pertama kali digunakan."

"Sementara ini masih dikembangkan,” ujarnya.

Halaman
123

Berita Terkini