AKBP Hendro Sukmono pun menilai jawaban Pendik tak berasalan.
Sebab, aksi bejat Pendik telah dilakukan selama bertahun-tahun.
Hasil dari serangkaian penyelidikan polisi, Pendik melakukan perbuatan pelecehan seksual sejak korban kelas 3 SD.
"Anak kok dikira istri, ya beda," ucap AKBP Hendro Sukmono.
Dua paman korban, IW (43) dan MR (39) juga menjawab sekenanya.
Kedua pelaku tidak mengakui pernah menyetubuhi korban. Mereka mengatakan 'hanya' meraba-raba.
Kata mereka, perbuatan itu dilakukan atas dasar bercanda dan khilaf.
Melihat ibu korban yang stroke, para pelaku malah melakukan pelecehan seksual pada korban.
Diketahui, korban dan pelaku sehari-hari tinggal di rumah lantai 2 yang luas bangunannya sekitar 4x6 meter.
Rumah itu dihuni beberapa keluarga.
Hampir tak ada ruangan di rumah itu.
Korban serta keluarganya menempati salah satu kamar di lantai 2.
Kasus tersebut terungkap awal Januari 2024 lalu.
Mulanya, MNA (17), kakak korban pulang ke rumah dalam kondisi mabuk dan mengajak korban berhubungan badan.
Korban saat itu menolak, karena dalam keadaan menstruasi.