Selain kopi dan camilan, kafe ini juga menawarkan hidangan khas Nusantara seperti sate kambing, sate klatak, tongseng, sop buntut, sop iga, dan bakmi Jawa.
Sedangkan akmi Jawa buatan Mbah Wo memiliki daya tarik sendiri.
Mantan pilot pesawat tempur ini mengolah resepnya sendiri karena kecintaannya terhadap bakmi rebus.
Kelebihan lain dari bakmi Mbah Wo adalah jam buka yang panjang, mulai dari pagi hingga malam hari.
Setelah purna tugas dari TNI, Mbah Wo melihat kesempatan untuk mengekspresikan minat dan kreativitasnya.
Di antaranya dengan membangun kafe dan menjual bakmi.
Ia tidak hanya menciptakan kesuksesan bisnisnya sendiri.
Namun Mbah Wo juga memberdayakan 18 anak muda, mayoritas dari Indonesia Timur.
Dalam semangat berbagi dan memberikan inspirasi, Mbah Wo ingin menunjukkan bahwa kehidupan setelah purnawirawan TNI tidak berarti berhenti mengabdi.
Melalui wirausaha, ia ingin terus memberikan nilai dan manfaat.
Serta memberikan inspirasi kepada generasi muda dan purnawirawan TNI lainnya agar terus berkarya. (*)