TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Perolehan suara pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut unggul di "kandang banteng", Kota Surakarta.
Hal ini pun tak menampik membuat kaget para pimpinan PDIP di kota tersebut.
Jikapun hasil hitung cepat memang demikian, pihak PDIP akan menghormati dan menerimanya.
Meskipun demikian, PDIP akan tetap menunggu hasil real count dari KPU.
Baca juga: KPU Kabupaten Cilacap Sediakan 17 TPS Khusus, Termasuk di Lapas Nusakambangan
Baca juga: Petugas KPPS di TPS Ini Diminta Ganti Baju, KPU Hentikan Sementara Pemungutan Suara
Ketua DPC PDIP Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo kecewa, namun lapang dada menanggapi perolehan suara sementara hasil hitung cepat calon Presiden dan calon Wakil Presiden.
Di Kota Surakarta atau yang dikenal sebagai salah satu "kandang banteng", suara pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sementara mengungguli suara pasangan yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Berdasarkan bspnska-pilpres.org atau hitung cepat interal PDIP Kota Surakarta pada pukul 17.37, sudah ada data perhitungan suara 710 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari total 11.273 TPS di Kota Surakarta.
Sesuai data masuk sementara, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraup 24.171 suara.
Kemudian, Prabowo-Gibran meraih 74.910 suara.
Sedangkan Ganjar-Mahfud mendapatkan 50.887 suara.
"Ya kami menerima hasil quick count dan tetap yang kami tunggu hasil yang sebenarnya keputusan dari real count KPU," kata FX Rudy di Kantor DPC PDIP Kota Surakarta seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (14/2/2024).
Baca juga: Tak Ada Surat Suara Tersimpan, KPU Batang Musnahkan 12.678 Lembar Surat Suara Rusak
Baca juga: KPU Kota Tegal Bakar 2.535 Surat Suara Rusak Yang Tak Terpakai Pada Pemilu 2024
Meksipun demikian, Rudy tidak menyangka dengan perolehan suara Prabowo-Gibran yang mengungguli Ganjar-Mahfud di Kota Surakarta.
"Kami enggak kurang-kurang untuk berjuang, namun kalau hasilnya seperti begini ya enggak nyangkalah."
"Karena Solo enggak ada pergerakan, bisa masif begini (suara Prabowo-Gibran)," lanjutnya.
Rudy meminta para simpatisan PDIP dan partai pendukung untuk tidak larut dengan kondisi ini.