TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Beras premium lokal di Kota Semarang tembus hingga Rp 85 ribu per lima kilogram. Kenaikan beras premium terjadi sejak awal 2024.
Pedagang sembako Pasar Bulu, Siti Priantini memaparkan, harga beli beras premium sudah mencapai Rp 81 ribu - Rp 82 ribu per lima kilogram. Dia menjualnya Rp 85 ribu per lima kilogram. Sedangkan, harga eceran dipatok Rp 17 ribu per kilogram.
Padahal sebelumnya, harga beras premium pada kisaran Rp 10 ribu - Rp 11 ribu per kilogram. Harga paling mahal Rp 15 ribu per kilogram.
Kenaikan beras premium ini terjadi sejak Januari 2024. Namun, dua pekan terakhir kenaikannya cukup drastis.
"Kenaikan mulai masuk Januari - Februari. Kalau dulu kan satu bulan naik Rp 5.000. Tapi, sekarang ini terus-terusan naiknya Rp 5.000 per 25 kilogram per hari," ungkap Siti Selasa (20/2/2024).
Siti memaparkan, kenaikan harga beras premium ini disebabkan karena produksi yang tidak maksimal, diantaranya terjadi gagal panen.
Tingginya harga beras premium ini membuat para pembeli beralih ke beras SPHP. Ada pula masyarakat yang tetap membeli beras premium namun pembelian menyesuaikan budget yang dimiliki.
"Sebelum ada kenaikan, penjualan (beras premium) dalam seminggu bisa setengah ton. Sekarang paling hanya berapa," ucapnya.
Di sisi lain, Siti mengatakan, distribusi beras SPHP tidak menentu. Distribusi bergantung dari Bulog.
Sekali datang, biasanya sebanyak 20 - 30 sak yang berisi lima kilogram dan satu sak yang berisi 50 kilogram.
"Sedangkan kuota Bulog setiap datang dua ton. Tidak ada kenaikan harga. Harga sesuai harga bulog. Harga beli Rp 10 ribu per kilogram. Kami jual Rp 54.500 per lima kilogram," paparnya.
Menurutnya, pembelian dibatasi satu atau dua sak per orang. Jika tidak dibatasi, 20 sak bisa langsung ludes. (eyf)