Berita Wonosobo

60 Ternak Terjangkit PMK di Wonosobo Sejak Awal 2024, Didominasi Sapi

Penulis: Imah Masitoh
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Pasar Hewan Wonolelo, Jumat (20/01/2023).

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Dispaperkan Kabupaten Wonosobo mencatat sebanyak 60 ekor ternak terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di awal tahun ini.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Heri Prasetya mengatakan, dari bulan Januari-Februari 2024 tercatat, 47 ekor sapi dan 13 ekor domba terjangkit PMK di 8 kecamatan di Kabupaten Wonosobo.

"Sejak awal tahun kasus PMK ini kecenderungan mengalami peningkatan kasus lagi," ungkapnya, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Kasus PMK di Wonosobo Meningkat, Sebanyak 60 Ternak Terjangkit Sejak Awal Tahun 2024

Ia menyebut, kasus PMK di Wonosobo sempat menurun pada tahun 2023.

Dispaperkan Kabupaten Wonosobo mencatat pada tahun 2022 ada sebanyak 1.858 ekor ternak terjangkit PMK, dan pada tahun 2023 mengalami penurunan menjadi 300 ekor ternak yang terjangkit.

Meskipun di awal tahun ini kasus PMK di Wonosobo mengalami kecenderungan naik, namun ia menyebut hal serupa juga terjadi di daerah lainnya.

"Ini tidak hanya terjadi di Wonosobo saja tapi di daerah lain seperti di Jawa Timur itu juga ada peningkatan," tambahnya.

Lebih lanjut dijelaskan, sebagian besar ternak yang terjangkit merupakan ternak yang masuk ke Wonosobo dari daerah lain.

Ia mengharapkan Wonosobo akan mendapat alokasi vaksin PMK yang cukup dari pusat untuk tahun ini.

Baca juga: PMK Baru Insentif Pembelian Rumah Masih dalam Proses

"Sampai dengan Februari 24 dapat kiriman vaksin sebanyak 165 dosis. Tahun 2022 sebanyak 7.739 dosis, dan tahun 2023 sebanyak 12.600 dosis," jelasnya.

Selain kegiatan vaksinasi untuk mencegah PMK, Dispaperkan Kabupaten Wonosobo juga telah menyediakan obat untuk mengobati ternak yang sudah terjangkit PMK.

"Pengobatan tetap kita jalankan untuk mengobati ternak yang terjangkit. Ternak yang sehat juga kita lakukan vaksinasi ataupun pengobatan massal. Kita support vitamin agar tidak mudah terserang penyakit," tandasnya. (ima)

 

Berita Terkini