“Saya dalam pelatihan ini semakin paham terkait peran jurnalis supaya dapat mengatasi misinformasi dan disinformasi melalui konten video prebunking yang mudah dipahami masyarakat,” paparnya.
Fadila Intan Qudstia, jurnalis dari Joglo Jateng menilai, sebagai jurnalis pemula seperti dirinya merasa terbantu atas pelatihan prebunking.
Ia menjadi semakin bisa membedakan konten hoaks, perbedaan misinformasi, disinformasi dan pentingnya memeranginya lewat prebunking. “Memerangi hoaks perlu dilakukan oleh jurnalis yang bisa dilakukan dengan mengemas video prebunking yang lebih menarik,” tandasnya. (iwn)
Baca juga: KUR BRI Rp 100 Juta, Pinjaman BRI Bunga Rendah Angsuran Mulai Rp 2,1 Juta
Baca juga: Gedung Baru SMPN 16 Diupayakan Segera Diaudit dan Ditempati
Baca juga: Kalender Jawa Hari Ini 26 Februari 2024, Tanggalan Jawa Senin Pon
Baca juga: Elpiji Melon Sulit Ditemukan di Jepara Sebulan Terakhir