Berita Semarang

Tak Ada 'Tong Setan' di Dugderan Semarang Tahun Ini, Becak Listrik Jadi Pilihan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menjajal keseruan menaiki becak listrik karya dosen dan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) pada acara Dugderan menyambut ramadan 1445 H di Aloon-aloon Masjid Agung Semarang, Minggu (3/3/2024) malam.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang sepakat melarang kehadiran wahana ekstrem 'Tong Setan' dalam acara dugderan menyambut ramadan 1445 H.

Peniadaan berdasarkan kajian imbas insiden kecelakaan atraksi pada dugderan edisi sebelumnya.

Meski begitu, antusias masyarakat menghadiri dugderan tahun ini masih meriah. 

Terlebih, dengan kehadiran becak listrik karya dosen dan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) yang ikut meramaikan dugderan.

Warga Kelurahan Karangroto Kecamatan Genuk, Nurul (43) mengatakan ditiadakannya wahana permainan ekstrem seperti 'Tong Setan' hingga bianglala, tak membuat minat mengunjungi dugderan luntur begitu saja.

Menurutnya, masih ada wahana permainan lain yang bisa dicoba. Termasuk menjajal keseruan mengendarai becak listrik.

"Baru pertama kali naik becak listrik ini sama suami keliling. Rasanya seru sekali," kata Nurul seusai berkeliling Alun-alun Masjid Agung Semarang menggunakan becak listrik, Minggu (3/3/2024) malam.

Ia menuturkan, dugderan menjadi agenda yang tak boleh ia lewatkan bersama keluarga menjelang ramadan.

"Setiap dugderan pasti ke sini. Ini datang bareng keluarga, ya buat seru-seruan juga," imbuhnya.

Kaprodi S1 Teknik Elektro Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), M. Ary Heryanto pun telah menyiapkan dua becak listrik di area Dugderan yang bisa digunakan masyarakat secara gratis.

Diakuinya, masyarakat cukup antusias menjajal becak listrik. Bahkan, nomor antrean yang disiapkan sampai berlipat ganda.

"Banyak masyarakat yang minat, apalagi pas weekend kami kewalahan. Antrean sampai habis, ada juga yang tidak bisa dapat antrean," katanya saat mengunjungi dugderan, Minggu (3/3/2024) malam.

Ia menjelaskan, becak listrik Udinus akan menemani keseruan pengunjung mengunjungi dugderan sampai penutupan acara.

Becak listrik ini memiliki bentuk unik dengan dua baris kursi yang masing-masing bisa diisi dua orang. 

Layaknya becak, jumlah rodanya tiga dan terdapat mesin di belakang dengan listrik. Bagian atas becak juga terdapat panel surya.

"Kami hadir dari kamis sampai penutupan nanti. Waktu operasi dari jam 5 sore sampai jam 9 malam," terangnya.

Pada dugderan kali ini, Udinus sedianya membawa varian terbaru yakni Otonomus. Becak listrik yang berjalan di atas lintasan yang sudah disiapkan. 

Namun, keramian pengunjung membuat Udinus hanya membawa satu varian becak listrik saja.

"Belum bisa memberikan yang Otonomus, karena di sini terlalu crowded. Banyak warga lalu lalang ditakutkan ada insiden yang tidak diinginkan," ujarnya.

Dosen sekaligus tim perancang becak listrik Udinus, Agra Dwi Pambudi menambahkan, baterai becak listrik ini memiliki daya tahan cukup lama dengan jarak tempuh maksimal 70 kilometer. 

Adapun lama pengecasan baterai membutuhkan waktu 5 jam, dengan kapasitas baterai 72 volt.

Becak listrik ini bisa digunakan untuk tiga penumpang dan satu sopir, yang mengendalikan becak lewat smartphone.

"Untuk kecepatan kita desain maksimal 20 km/jam. Untuk di area sini 10 km/jam karena sangat ramai," jelasnya.

Ketua Kuliner Kauman Johar, Choirul Ikhsan mendukung kehadiran becak listrik Udinus sebagai wahana permainan yang bisa digunakan masyarakat umum. Mulai dari anak-anak hingga orang tua.

"Dugderan ini kan rutinitas di Kota Semarang sebagai awal ramadan supaya memberikan rasa kegembiraan masyarakat. Istilahnya itu biar bisa berjalan tumakninah dan baik.

"Nah, hadirnya becak listrik ini paling tidak memberikan ilmu bahwa kreasi Udinus bisa dimanfaatkan masyarakat sekaligus hiburan." paparnya.

Selain becak listrik dari Udinus, masih ada beberapa wahana permainan anak-anak lain yang bisa dicoba. Hanya saja, berbayar sesuai tarif yang telah ditetapkan pemilik wahana.

"Wahana anak jelas masih ada yang sifatnya bukan mainan besar. Kayak istana balon, trampolin. Juga masih ada pemancingan. Di sini ada 12 stand mainan anak-anak," katanya.(*)

Berita Terkini