Berita Regional

KESAKSIAN Kompol Sandhi Soal Ledakan di Brimob Jatim: 10 Anggota di Ruangan Lain Kena Serpihan

Editor: Muhammad Olies
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Personel Tim gegana Satuan Brimob Polda Jatim

TRIBUNJATENG.COM - Anggota Detasemen Gegana Satbrimob Polda Jatim, Kompol Sandhi menceritakan, insiden ledakan bahan peledak dari salah satu ruangan tempatnya berdinas.

Peristiwa ledakan di salah satu ruangan di Satuan Brimob Polda Jatim terjadi sekitar pukul 10.05 WIB itu. 

Saat itu, Kompol Sandhi sedang berada di bangunan ruangan lain di dalam markas yang berseberangan dengan Kodim 0830 Surabaya Utara. 

Mendengar ledakan keras beberapa kali itu, ia langsung menghampiri pusat ledakan yang porak-poranda. 

Selain memastikan bahwa area ledakan tersebut aman atau tidak lagi mendengar adanya ledakan susulan. Ia juga berupaya mencari anggota dan teman-temannya yang mungkin menjadi korban. 

Ledakan tersebut, diakuinya demikian kuat. Tak cuma merusak empat bangunan, dan beberapa kendaraan di dalam markas. Ternyata, 10 orang anggotanya menjadi korban karena terkena serpihan.

"Saya tadi fokus pada penanganan anggota yang terluka," ujar Sandhi, di saat ditemui awak media di pintu gerbang sisi timur Markas Brimob itu.

Baca juga: FAKTA Otak Pemerkosaan Perempuan Muda di Mobil Dinas Pemkab Gowa Ternyata Caleg Partai Ini

Ruangan yang meledak itu, adalah tempat penyimpanan bahan peledak hasil sitaan pengamanan atas laporan temuan yang dilaporkan masyarakat dari seluruh polres se-Jatim. 

Seingatnya, barang bahan peledak itu, berupa bahan mentah. Bukan barang yang dikemas dalam wadah tertentu dengan tujuan penggunaan tertentu.

Bahkan, tidak ada barang seperti mortir. Dan, dalam ruangan tersebut, tidak ada orang sama sekali. 

Artinya, lanjut Sandhi, barang bahan peledak tersebut merupakan sitaan dari laporan masyarakat yang ditemukan beberapa waktu belakangan. 

"Di ruangan yang meledak, gak ada orang. Barang peledaknya berupa bahan. Enggak dikemas. Karena kan mau akan dimusnahkan. Enggak ada mortir," jelasnya. 

Kemudian, dari ruangan penyimpanan bahan peledak ke arah selatan, terdapat ruangan kelas tempat latihan sekitar 15 orang anggota Gegana. 

Kebetulan, belasan orang anggota itu sedang berlatih mengenai tema pelatihan penanganan dan analisa ledakan. 

"Latihan analisa menggunakan slide power point. Jadi kita itu ada pelatihan pascaledakan di kelas. Fokus di kelas. Latihan menganalisis ledakan ini, bahannya apa. Lalu cara kita bikin laporan seperti apa," katanya. 

Halaman
123

Berita Terkini