Buyung pada saat penukaran uang tahun lalu juga menukar di Kota Surakarta.
Dia memilih Kota Surakarta karena jadwal penukaran uang sudah keluar, sedangkan di Klaten belum.
"(Klaten) karena jadwalnya belum tayang, kalaupun tayang harus cepat-cepatan."
"Tapi kalau dapat di Klaten ya Klaten di Surakarta juga di Surakarta, karena di Yogyakarta juga pernah," kata dia.
Ia memang cukup sulit untuk mengisi form di situs pintar.BI.go.id.
Sebelum menukar uang di kas keliling calon penukar harus mengisi form di link tersebut.
Buyung terus memantau website tersebut terlebih pada tengah malam.
"Setiap malam hari terus memantau website, sekira pukul 24.00, saya refresh paling setengah jam sudah habis (kuota)," kata dia.
Sementara itu, Kepala KpW BI Surakarta, Dwiyanto Cahyo Sumirat mengatakan, antusiasme masyarakat untuk menukar uang baru memang tinggi.
Baca juga: Niatnya Dinda, Tukar Uang Baru Emisi 2022 Sampai Karanganyar
Baca juga: Ingin Lepas dari Dollar AS, Rusia dan China Segera Ciptakan Mata Uang Baru
Dia mengatakan, dari aplikasi pintar yang harus diisi calon penukar sudah terpenuhi 700 kuota khusus di Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta.
Meski begitu, pihaknya masih menyediakan kuota bagi masyarakat yang sudah antri, namun belum mengisi website.
"Antusiasnya memang tinggi, dari aplikasi sudah 700 orang."
"Namun kami juga ada spare jika ada masyarakat yang belum sempat mengisi dan sudah mengantri."
"Mudah-mudahan bisa terpenuhi walaupun tidak banyak," kata Anto sapaan akrabnya.
Dwiyanto Cahyo Sumirat mengatakan, calon penukar uang memang wajib mengisi lewat aplikasi pintar.