Pabrik Pil Koplo Beromzet Triliunan

Mesin Masih Anget saat Penggerebekan Pabrik Pil Koplo di Semarang, Kenapa Tak Ada yang Tertangkap?

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang telah menjadwalkan pada Rabu (27/3) pukul 07.00 untuk memberikan keterangan hasil dari penggerebekan pabrik pil koplo di Kawasan Industri Candi Gatot Subroto Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

"Teman teman media, bsk pagi silahkan merapat ke gudang 3, jam 07.00.

Ka Balai berkenan memberikan statement," ujarnya penyidik enggan disebut namanya.

Intervensi orang berpengaruh

Penampakan pil koplo yang diproduksi di Kawasan Industri Candi Gatot Subroto Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang yang disita Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang. (Hermawan Endra)

Menurut penyidik, dibatalkannya konferensi pers karena adanya intervensi dari orang mempunyai pengaruh besar.

Namun pihaknya enggan memberitahukan orang itu.

"Kami manusiawi posisi kami juga pengen aman dan tidak terancam. Kami dapat intervensi dari orang memiliki pengaruh menggeser orang," tuturnya.

Terkait pengungkapan kasus itu, hingga saat ini tidak ada pelaku yang tertangkap.

Bahkan saat ini BPOM masih mencari pelaku.

"Kenapa kok tidak ada pelaku yang tertangkap? Saat kami datang pekerja ini sudah pulang bahkan mesin pengolah obat itu saat kami datang masih anget," ujarnya.

Awal pengungkapan hingga saat ini tidak ada Polisi ikut menyelidiki perkara itu.

Bahkan pihaknya telah mengajak polisi namun tidak ada yang datang.

"Sampai sekarang ini lho tidak ada ya g datang. Adanya BAIS, sama tim intelejen," tuturnya.

Pihaknya masih berusaha mengungkap siapa pelaku utama pabrik pil koplo.

BPOM akan melakukan upaya Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Ia memastikan adanya orang berpengaruh akan menghalang-halangi dibalik pengungkapan kasus itu. 

Hal itu dibuktikan lolosnya pengiriman bubuk pembuatan obat  yang seharusnya untuk farmasi.

Siapa orang yang berpengaruh itu pihaknya enggan menyebutkan. Pihaknya lebih memilih diam.

Sementara itu kepala BPOM hingga saat ini belum bisa dihubungi. Awak media yang ada di lokasi gudang juga berusaha menghubungi tetapi belum mendapat respon.

(*)

Berita Terkini