"Terduga AE dibekuk saat kabur membawa mobil korban.
Dugaan awal motif peristiwa ini terduga pelaku ingin menguasai harta benda milik korban," ujarnya, Sabtu.
Sebelum pembunuhan terjadi, AEA sempat mengajak SA ke karaoke dan mencekoki korban dengan miras.
Saat korban mabuk berat, terduga pelaku membekap mulut korban.
Ketika korban tak lagi bernyawa, jasadnya disembunyikan di bawah dipan.
Andik menuturkan, polisi masih mendalami kasus tewasnya Briptu SA.
"Untuk perkembangan lebih lanjut, nanti akan kami sampaikan kembali," ucapnya
Pelaku putus sekolah dan tinggal seorang diri
AEA ternyata tinggal seorang diri di Lampung Tengah.
Sementara orangtuanya memilih menjual rumahnya yang ada di Lampung dan pindah ke Jambi, meninggalkan AEA.
Hal tersebut diungkapkan Hanif, warga Seputih Rahman yang mengaku sudah cukup lama mengenal AEA.
"Anak itu emang nakal, sering bawa kabur barang orang terus dijual, entah itu motor, atau bahkan mobil," katanya, Minggu (24/3/2024).
"Kalau ada info soal dia nipu, maling, dan lainnya, kita nggak heran lagi, emang gitu orangnya," tambahnya.
Ia mengatakan orangtua AEA pindah ke Jambi diduga kuat karena tak sanggup menghadapi perilaku anaknya.
Hingga akhirnya AEA hidup seorang diri di Lampung Tengah.