"Saya juga tidak berharap seperti ini. Orangtua mana pun tidak menganjurkan adanya kejadian seperti ini," kata dia.
Menurut Ahmadi, di rumah tersebut selain dihuni oleh ia dan istrinya, juga dihuni oleh anak dan menantu beserta cucunya.
Saat kejadian, di rumahnya hanya ada sang istri.
Saat itu, istrinya mendengar anak dan menantunya ribut di dalam kamar yang terkunci dari dalam.
Ia yang saat itu sedang berada di luar rumah dihubungi oleh sang istri untuk segera pulang lantaran anak dan menantunya ribut.
Saat tiba di rumah, ia pun terpaksa mendobrak pintu kamar anaknya.
Namun nahas, saat itu menantunya sudah dalam kondisi tak bernyawa berlumuran darah.
Ahmadi beralasan, ia sengaja melaporkan anaknya terlebih dahulu sebab tak ingin melihat anaknya diamuk oleh orang lain.
"Dia ke kamar mandi sebentar. Dia duduk. Kata saya jangan kemana-mana kamu akan dijemput polisi. Lebih baik saya yang melaporkan anak saya dibandingkan orang lain yang melaporkan," jelasnya.
Sementara itu, saat ini pelaku Reza Mulyana sudah diamankan oleh polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
Polisi pun turut memeriksa empat orang saksi untuk dimintai keterangannya.
"Untuk saksi sebanyak empat orang untuk kami lakukan pemeriksaan awal di Polresta Bogor Kota," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara. (*)
Sumber: TribunnewsBogor.com